Begini Cara Nicholas Saputra Kurangi Produksi Sampah, Patut Dicoba

Peringatan hari peduli sampah, artor Nicholas Samputra berbagi tips mengurangi produksi sampah sehari-hari.

Tasmalinda
Senin, 22 Februari 2021 | 09:28 WIB
Begini Cara Nicholas Saputra Kurangi Produksi Sampah, Patut Dicoba
Nicholas Saputra [Suara.com/Dini] Nicholas Saputra membagikan tips mengurangi produksi sampah.

SuaraSumsel.id - Pada Minggu (21/2/2021) kemarin diperingati hari peduli sampah. Peringatan ini dilakukan guna membangkitkan kepedulian guna mengurangi produksi sampah kesehariannya.

Dilansir dari Fornews.co - jaringan Suara.com, guna mengurangi dan memilah sampah merupakan tindakan yang sangat sederhana memperingati hari peduli sampah tahun ini.

Aktor Nicholas Saputra berbagi kiat guna mengurangi sampah sehari-sehari.

Kurangi Konsumsi

Baca Juga:Setelah Vaksinasi Covid-19, Bisnis Perhotelan di Sumsel Diharapkan Membaik

Salah satu cara dalam mengurangi sampah adalah meminimalkan konsumsi. Semakin besar tingkat konsumsi, maka sampah yang dihasilkan juga semakin besar, apa pun benda yang dikonsumsi.

Sebelum memutuskan mengonsumsi sesuatu, pastikan dulu apakah memang memerlukan produk tersebut. Sebaliknya, semakin sedikit tingkat konsumsi, maka sampah yang dihasilkan juga semakin minim.

Tas belanja [shutterstock]
Tas belanja [shutterstock]

Bawa dan gunakan tas belanja

Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia. Kantong plastik umumnya didapatkan saat berbelanja.

Mulailah praktikan membawa dan menggunakan tas belanja sendiri. Kebanyakan supermarket telah menerapkan tidak menyediakan kantong plastik untuk belanjaan.

Baca Juga:Dipengaruhi Pasar Global, Ini Enam Faktor Pengaruhi Nilai Karet Sumsel

Tetapi penggunannya masih ada di pasar atau pun toko kelontong. Jika kamu masih mendapatkan kantong plastik saat belanja, sebaiknya simpan dulu untuk digunakan lagi lain waktu.

Pilih penjual yang menggunakan kemasan dengan bahan biodegradable.

Jika terpaksa mengonsumsi atau membeli produk dengan kemasan sekali pakai, usahakan memilih produk dengan kemasan biodegradable. Karena kemasan dengan bahan biodegradable dapat terurai dalam waktu 12-24 bulan dan dapat dihancurkan secara alami.

Pisahkan sampah organik dan anorganik

Proses pemisahan sampah berdasarkan jenisnya merupakan tahap awal dari proses daur ulang. Kita dapat membantu tempat pengelolaan sampah dengan mulai memilah sampah di rumah.

Caranya mudah, pisahkan tempat sampah organik dan anorganik.

Sampah-sampah yang mudah terurai seperti buah dan sisa makanan dapat kamu masukkan ke dalam tempat sampah organik.

Sementara sampah lain yang sulit terurai seperti kaleng aluminium, kemasan plastik, kaca, dan logam dapat dimasukkan ke dalam tempat sampah anorganik.

Pekerja memilah-milah sampah yang akan diproses menjadi kerajinan tangan di UKM rumah daur ulang milik Ibu Yanti, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (28/1). [Suara.com/ Alfian Winanto]
Pekerja memilah-milah sampah yang akan diproses menjadi kerajinan tangan di UKM rumah daur ulang milik Ibu Yanti, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (28/1). [Suara.com/ Alfian Winanto]

Mendaur ulang sampah

Setelah memisahkan kedua jenis sampah, tahap selanjutnya adalah mendaur ulang sampah organik. Contohnya, seperti dedaunan kering yang dapat didaur ulang menjadi pupuk kompos untuk tanaman di rumah.

Bila ada jenis sampah yang tidak bisa didaur ulang secara mandiri, bisa dikirim ke penyedia jasa daur ulang pihak ketiga atau diberikan kepada para pemulung dan pengepul barang bekas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini