Empat Lumpang Batu Masa Megalitikum Ditemukan di Lahat

Peninggalan masa megalitikum, yakni batu lumpang kembali ditemukan di Lahat.

Tasmalinda
Jum'at, 19 Februari 2021 | 11:57 WIB
Empat Lumpang Batu Masa Megalitikum Ditemukan di Lahat
Penemuan lumpang megalitikum di Lahat [Istimewa]

SuaraSumsel.id - Peninggalan peradaban masyarakat batu atau dikenal megalitikum berhasil kembali ditemukan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Tim lembaga kebudayaan dan Pariwisata Panaramic of Lahat beserta unsur pemerintahan dan penggiat budaya menemukan empat lumpang batu peninggalan megalitikum di kebun kopi.

Ketua Pariwisata Panaramic of Lahat, Mario Andramartik mengunjungi situs megalitik di Desa Bandar Aji. Peninjauan dilakukan karena adanya laporan dari warga, Apriansyah.

"Bersama dengan warga desa, menujukkan satu lumpang batu. Ada lumpang batu tiga di tepi ayek (air) Teghas," ujarnya Jumat (19/2/2021).

Baca Juga:Resmi, Bangunan Pemerintahan di Sumsel Wajib Ornamen Tanjak

Lalu setelah ditelusuri Kebun Surmada, juga ditemukan tiga batu formasi yang disebut trilith, dan juga sebuah batu datar. "Setelah dibersihkan ternyata lumpang batu lubang tiga dengan ada pembatas setiap lubang," terang ia.

Warga desa bercerita jika sejak tahun 1984 tinggal di Desa Bandar Aji, baru kali ini melihat lumpang batu.

Penemuan lumpang megalitikum di Lahat [Istimewa]
Penemuan lumpang megalitikum di Lahat [Istimewa]

"Setelah ke arah 200 meter dari lubang batu kedua, maka ada lumpang batu lubang tiga dengan tiga lubang berdiameter 14 cm,"sambung Mario.

Penemuan keempatnya tidak disengaja ialah lumpang batu lubang dua. Penemuan ini juga mengejutkan warga desa.

"Penemuan empat lumpang batu akan ditindaklanjuti pada pihak terkait," kata ia.

Baca Juga:Pandemi Bikin Angka Kemiskinan Sumsel Naik, Masuk 10 Provinsi Termiskin

Pemerintah pun sudah mengeluarkan Surat Keputusan Pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Lahat.

"Nantinya tim ini akan bekerja dan merekomendasi Bupati Lahat untuk mengeluarkan Surat Keputusan dan menetapkan cagar budaya menjadi Benda Cagar Budaya Kabupaten kemudian menjadi benda cagar budaya propinsi hingga nantinya menjadi warisan dunia UNESCO," terang ia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini