Marzuki Alie Kecewa, Ia Difitnah Hingga Kadernya Diperas

Salah satu pendiri Partai Demokrat, Marzuki Alie membeberkan kemarahan dan kekecewaannya.

Tasmalinda
Senin, 15 Februari 2021 | 16:23 WIB
Marzuki Alie Kecewa, Ia Difitnah Hingga Kadernya Diperas
Marzuki Alie [Instagram]. Marzuki Alie kecewa karena ia difitnah dan kadernya dipalaki.

Selama ini, Marzuki Alie merasa sudah menjaga partai, namun karena difitnah akhirnya ia marah dan kesal.

"Apa yang saya tahan-tahan, terpaksa saya keluarkan. Jika tidak keluarkan, mereka ini sok paling berjasa dan bersih," sambung ia.

Malah, mantan Ketua DPR RI ini juga membeberkan praktek pemalakan yang terjadi di partai Demokrat. Ia menambah kesal karena praktek pemalakan dilakukan pendukung dan kadernya yang sudah dia bangun.

"Berapa banyak itu orang-orang saya dipalakin. Orang-orang saya kan orang-orang hebat, dipalakin, baik secara resmi atau ada yang nyalo'in," beber Marzuki Alie.

Baca Juga:Pembangunan Tanjung Carat Didukung DPD: Banyak Investor Datang ke Sumsel

Menurut ia, tindakan tersebut sudah tidak wajar.

Kader yang sudah bersusah payah mendapatkan kursi, malah harus menyetor untuk memimpin partai di daerah atau maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Marzuki Alie yag muncul di Youtube Akbar Faizal Uncensored
Marzuki Alie yag muncul di Youtube Akbar Faizal Uncensored

Harusnya, sambung ia, partai terimakasih sudah mendapatkan perolehan kepercayaan masyarakat sebanyak itu.

"Orang kita sudah berdarah-darah dapat kursi, padahal pengalaman kader bangun partai juga sudah keluar duit (uang) banyak," cetus ia.

Akhirnya Marzuki Alie mengungkapkan jika mengelola partai tidak cukup hanya hasil survei. Jika mencari calon pemimpin negara atau kepala daerah bisa saja menggunakan hasil survei namun belum untuk seorang memimpin partai.

Baca Juga:Kenangan Filuz Mursalin, Seniman Palembang Nan Sederhana Kaya Karya

"Saya ingat kata pak Habibie berbicara pada anaknya Ilham, kalimatnya, kamu boleh lebih pintar dari bapakmu tapi pengalaman harus kamu lalui. Itu yang luar biasa, pemimpin yang besar bukan karena mengantung. Itu tidak akan kuat," beber Marzuki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini