SuaraSumsel.id - Anak - anak indie Palembang punya cara tersendiri berkarya. Meski pandemi, kegiatan bermusik dan menghasilkan album terus dilakoni.
Berikut rilisan musik indie di Palembang pada tahun pandemi 2020 lalu. Pemusik punk Palembang, Taxlan berusaha merangkumnya.
Lazy Eye – Digital Primavera
Postrock dan indie-pop juga bukan sesuatu yang baru di Palembang. Setiap jenjang waktu pasti selalu ada yang menarik dan menjadi favorit lokal.
Baca Juga:Ini Alasan Dokter Kecantikan Richard Lapor Kartika Putri ke Polda Sumsel
Pada 2-3 tahun terakhir, anak-anak di seputaran nama baru memberi variasi dan nuansa lain dari yang dimaksud tersebut. Dream pop menguat di Palembang berkat mereka.
Antanan – Self Titled
Toronto District menjadi satu dari banyak kiblat belakangan. Berjibun mengacu band dengan eksplorasi sound serupa, tapi tetap dengan karakter kuatnya.
ANTANAN menjadi menarik di Palembang baru-baru ini. Bulan kemarin mereka merilis EP singkat berjudul nan tight.
Ada teknis rekam yang berbeda, show mereka juga begitu mengejutkan tahun ini. Beringas.
Baca Juga:Ekonomi Sumsel Terkontraksi saat Pandemi, Pertanian Disebut Penyelamatnya
Blazed – Malapetaka MMXX Demo
Jadi ingat, sebuah obrolan bagaimana jika kita telusurin ulang, bahwa band-band yang kita senangi di kemudian hari ternyata memulai semuanya di umur belasan.
Memulai band-band yang kita sukai di umur belasan. Umur belasan memang satu masa paling baik memulai mendengarkan, membuat, konsisten dengan musik sengaja dan tidak sengaja.
Blazed jadi satu yang tetap meneruskan kultur ini.
Doktrin Jahat – Doktrin Jahat
Quartet mengetahui apa yang mereka inginkan, yakni membuat satu moshpit penuh dengan stomp-pogo dari awal sampai akhir.
Meski lagunya pendek, namun padat.
Disaffer – Everyone is Sick
Disaffer ktif setahun terakhiran, mulai aktif di setiap gigs, membangun kedekatan, menyajikan musik mereka semakin rapi dari penampilan ke penampilan.
Bukan hanya itu, beberapa dari mereka juga aktif mengorganisir banyak kegiatan bersama kawan lainnya.
Tahun 2020, mereka merilis album penuh mereka.
Diamorfin – Demo 2020
Satu lagi, band baru dari gerombolan anak-anak berusia 17-18 Tahun. Mereka ini di antara dari sekian banyak yang konsisten membeli tiket di tiap show di Palembang.
Memilih hardcore kental dan tebal sebagai identitas.
Itulah rilisan band indie anak Palembang tahun 2020. Tidak sabar melihat band-band yang muncul dengan rilisan dan penampilan lainnya.