SuaraSumsel.id - Provinsi Sumsel mengalami inflasi di awal tahun ini. Besaran inflasinya 0,42 persen yang juga lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional,
Penyebab pemicunya hampir sama dengan beberapa bulan sebelumnya, yakni kenaikan sejumlah komoditas seperti halnya cabai rawit, cabai merah. Kedua komoditas ini pemicu inflasi di kota Palembang dan Lubuk Linggau.
"Awal tahun ini, Sumsel mengalami inflasi dengan penyumbang inflasinya dari kenaikan sejumlah komoditas di antaranya cabai rawit dan cabai merah," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Endang Tri Wahyuningsih, Senin (1/2/2021) dalam konfrensi pers bulanan yang diselenggarakan secara virtual.
Diketahui kota Palembang pada awal tahun ini mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. Besaran itu sama jika dibandingkan dengan inflasi tahun kalender atau secara kumulatif 2021, sedangkan dibandingkan dengan inflasi tahunan pada Januari 2020 sebesar 1,31 persen.
Baca Juga:Dua Sidang Gugatan Pilkada di Sumsel Ini Berlanjut di Mahkamah Konstitusi
"Komoditas penyumbang inflansinya antara lain cabai merah, sewa rumah, cabai rawit dan daging ayam ras," terang Endang.
Akumulasi inflasi Sumsel juga disokong inflansi Lubuk Linggau yang mencapai 0,30 persen yang juga sama dengan inflasi kalender. Sedangkan jika dibandingkan dengan Januari tahun lalu, sebesar 1,90 persen.
Dikatakan Endang, hampir sama dengan inflasi di kota Palembang, penyebab inflasi di kota Lubuk Linggau juga disebabkan oleh cabai rawit dan cabai merah.
"Komoditas penyumbang inflasi lainnya daging ayam ras dan kol putih," ucapnya.
Sehingga atas inflansi di dua kota ini, Sumsel mengalami inflasi sebesar 0,42 persen yang sama dengan Inflasi kumulatif sampai bulan Januari 2021.
Baca Juga:Sumsel Didorong Kembangkan Potensi Wisata Religi, Ini Alasannya
Endang menyarankan agar komoditas cabai rawit dan cabai merah sangat diperhatikan akibat kontribusi penyumbang inflasi yang cukup dominan di Sumsel.