Muncul Tanda SOS Pulau Laki, Basarnas: Tak Terkait Pesawat Sriwijaya Air

Pemeriksaan di Pulau Laki terkait tanda SOS dalam Google Maps dilakukan tim Basarnas.

Tasmalinda
Kamis, 21 Januari 2021 | 08:37 WIB
Muncul Tanda SOS Pulau Laki, Basarnas: Tak Terkait Pesawat Sriwijaya Air
Fitur baru Google Maps[Google] Basarnas cek kemunculan tanda SOS di Pulau Laki

SuaraSumsel.id - Munculnya tanda atau sinyal SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu dinyakini tim Basarnas tidak terkait dengan peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air 182 SJ.

Sebelumnya media sosial diramaikan dengan kemunculan tampilan foto munculnya tanda SOS di kepulauan yang bertepatan menjadi lokasi pesawat Sriwijaya Air 182 SJ yang hilang kontak, pekan lalu.

Basarnas memastikan penanda SOS di Pulau Laki yang muncul di Googgle Maps tidak terkait peristiwa pesawat pesawat tersebut.

"Tidak ada apa-apa di situ, sudah saya konfirmasi sama anggota tidak menemukan sesuatu," tegas di Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS JICT II Tanjung Priok, Jakarta pada Rabu (20/1/2021).

Baca Juga:Ramai Tanda SOS di Pulau Dekat Lokasi Jatuh Sriwijaya Air, Ini Kata Polisi

Basarnas telah memeriksa di lokasi tersebut dan tidak menemukan apa-apa di daerah tersebut.

Terkait munculnya tanda itu di aplikasi Google Maps, Rasma mengatakan bisa saja terdapat skenario di mana nelayan yang dalam cuaca kurang baik berlindung di pulau tersebut dan menggunakan ponsel pintar untuk memasukkan tanda tersebut.

"Biasanya nelayan itu senangnya dia kalau cuaca kurang baik dia akan berlindung di situ. Perahunya dinaikkan, mungkin dia main HP atau segala macam. Ya, bisa saja. Tapi kalau berkaitan dengan Sriwijaya tidak ditemukan," ujar Rasman.

Sebelumnya media sosial dihebohkan dengan tangkapan layar aplikasi peta yang memperlihatkan penanda bertuliskan SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta yang dekat dengan diduga lokasi jatuhnya Sriwijaya Air.

Sebelumnya diberitakan, warganet dihebohkan munculnya tulisan SOS di Google Maps, pada area sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Simbol SOS alert tersebut kerap kali dipakai untuk meminta pertolongan.

Baca Juga:Telah Lakukan Penyisiran di Pulau Laki, Polisi: Tanda SOS Tanya Google

 Jika membuka Google Maps dan mencari dengan kata kunci 'Pulau Laki', akan muncul di layar gambaran pulau yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 tersebut.

Di Pulau Laki, terdapat simbol hijau bertuliskan SOS. Hal ini yang kemudian membuat publik ramai-ramai membanjiri unggahan akun Instagram Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Bassarnas), @SAR_Nasional).

Publik dalam kolom komentar memberi tahu soal munculnya simbol tersebut sehingga bisa ditindaklanjuti.

"Pak cek sinyal SOS di Pulau Laki," kata @Tubagusilham27.

"Pak cek tandas SOS di maps Pulau Laki, Pak. Barangkali ada something yang butuh bantuan bapak. Tapi kalau cuma ada orang iseng, tolong dicegurin laut aja," balas @anindyamahestri.

 "Pak tolong cek Google Maps untuk Pulau Laki ada sinyal SOS pak. Semoga ada keajaiban untuk para korban Sriwijaya Air SJ182," timpal @thiaraiiu.

"Barusan saya cek Google Maps ada sinyal SOS di Pulau Laki. Barangkali ada mukjizat penumpang yang terdampar dan masih hidup. Berharap semoga ada tindakan pencarian lagi," sahut @dindaagustiah_.

Pihak Google memang kerap memberikan tanda khusus apabila terjadi bencana atau insiden tertentu.

Sebelumnya, di area jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 juga sempat muncul simbol SOS berupa tanda seru bewarna merah dengan keterangan "Insiden Pesawat Sriwijaya AIr".

Berita Terkait

Salah baca google maps berujung petaka bagi pengendara mobil CR-V saat melintas di Tambun, Bekasi.

bekaci | 11:17 WIB

Berikut cara melacak lokasi seseorang menggunakan Google Maps.

purwokerto | 20:22 WIB

Ingin mengetahui posisi seseorang atau pasangan anda ? Anda bisa mencobanya dengan memakai aplikasi Google Maps.

poptren | 11:11 WIB

Berikut ini ulasan mengenai cara melacak lokasi pasangan pakai Google Maps melalui android dan iOS yang bisa kamu aplikasikan kapan saja dan dimana saja.

tekno | 08:05 WIB

Rombongan itu lewat Cipatat yang mengarah Saguling dan menuju Rongga sesuai arahan Google Maps.

jabar | 13:54 WIB

News

Terkini

Petani kopi di Sumatera Selatan (Sumsel) tengah bersuka karena harga jual nan tinggi, mencapai Rp35.000 per kilogram.

Lifestyle | 18:11 WIB

Program Mini Gerai sudah mulai dilaksanakan sejak bulan November 2022 di Sumatera.

Lifestyle | 16:46 WIB

Kapolsek SU II Kompol Bayu Arya SH melalui Kanit Reskrim Iptu Andrian membenarkan peristiwa tersebut

News | 15:04 WIB

Kejari mengaku pihaknya sudah telah berupaya dan mencoba semaksimal mengembalikan kerugian negara ke kas negara kembali.

News | 14:25 WIB

Dari hasil menabung itu, ia dan bersama istri bisa menunaikan ibadah haji. "Alhamdulilah tahun ini kami bisa menunaikan rukun islam ke 5 ini," sambung Muhammad Khozin.

Lifestyle | 12:54 WIB

Tokoh masyarakat adat Sumsel menilai gelar Semende tidak boleh diberikan kepada mereka yang tidak punya silsilah adat Tunggu Tumbang.

News | 11:31 WIB

Informasi yang disampaikan pihak pelapor Rina Tarol, pejabat Bank Sumsel Babel sudah tiga kali dipanggil penyidik, namun tidak datang.

News | 10:46 WIB

Mitha beribadah haji bersama ayahnya yang seorang wiraswasta dan sang ibu seorang guru berstatus ASN.

Lifestyle | 18:50 WIB

Kejaksaan akan segera mengungumkan tersangka kasus korupsi dana hibah KONi Sumsel.

News | 18:29 WIB

Pelaku dan korban ini adalah pasangan kekasih atau berpacaran. Modus penganiayaan sendiri, karena pelaku cemburu dengan korban, ungkap Kompol Bayu

News | 18:03 WIB

Pada 2 musim terakhir BRI telah menjadi sponsor BRI Liga 1.

News | 15:30 WIB

Biasanya kemplang-kemplang yang kering sempurna, mudah dipanggang. Wong Palembang (orang Palembang) senang makan kemplang yang padat. Bantet, bahasa Palembangnya, ujar Sari.

Lifestyle | 08:44 WIB

Saat pandemi Covid 19, PT. Bank Rakyat Indonesia atau BRI berupa merangkul para pengrajin kemplang panggang dengan membentuk klaster Kemplang Panggang.

Lifestyle | 06:18 WIB

"Aku berjanji akan datang ke Indonesia lagi, bersama member-member yang lainnya," pungkasnya.

Lifestyle | 19:14 WIB

Dinas Perkebunan juga sudah mengenalkan upaya peremajaan dengan cara sambung pucuk batang.

Lifestyle | 18:59 WIB
Tampilkan lebih banyak