Puji Komjen Listyo Sigit Prabowo, Gus Miftah: Beliau Tipe Polisi Pendiam

Pendakwah Gus Miftah memuji Listyo Sigit Prabowo. Ia mengungkapkan Listyo ialah tipe polisi pendiam.

Tasmalinda
Selasa, 19 Januari 2021 | 10:39 WIB
Puji Komjen Listyo Sigit Prabowo, Gus Miftah: Beliau Tipe Polisi Pendiam
Gus Miftah. Ia memuji calon kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo.

SuaraSumsel.id - Pencalonan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri terus diperbincangkan. Listyo yang beragama non muslim menjadi pertanyaan yang banyak ditujukkan pada pendakwah Gus Miftah.

Pada instagram media sosialnya, Gus Miftah menjawab pertanyaan tersebut.

Video yang diunggah Gus Miftah menjawab banyak pertanyaan netizen mengenai calon Kapolri beragama non muslim.

Pada pembukaan video, ia mengungkap banyak orang yang menanyakan perihal tersebut. Ia langsung menegaskan bahwa lembaga Polri ialah lembaga negara dan bukan lembaga dakwah.

Baca Juga:Beri Masukan, Kompolnas Sampaikan Prestasi hingga Kelemahan Komjen Listyo

"Perlu diinget bro, Polri itu lembaga negara bukan lembaga dakwah. Di Polri, semua agama ada, sehingga Kapolri tidak harus seorang muslim," ujarnya.

Gus Miftah menekankan, siapa pun calon kapolri, hendaknya ia ialah seorang yang profesional. Listyo merupakan calon yang layak menjadi Kapolri.

Ia pun menyebut beberapa jabatan yang pernah dipercaya pada Komjen Listyo Sigit Prabowo diantaranya Kadiv Propam yang menegakkan ruh dan jiwa profesionalan Polri.

Selain itu, Sigit menjabat sebagai Kabareskrim yang menuai banyak prestasi.

"Saya suka Sigit, ia polisi yang pendiam. Karena diam itu emas," kata Gus Miftah.

Baca Juga:Menilik Masa SMA Calon Kapolri Tuggal Komjen Listyo Sigit Prabowo

Kabareskrim Polri Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan inspeksi dadakan atau sidak di kawasan pertokoan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (5/3/2020). (Suara.com/M. Yasir)
Kabareskrim Polri Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan inspeksi dadakan atau sidak di kawasan pertokoan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (5/3/2020). (Suara.com/M. Yasir)

Ia pun menjabarkan makna dari diam yang dimaksud yakni lebih banyak kerja dengan memperlihatkan prestasi.

"Diam-diam Djoko Chandra ditangkap, diam-diam kasus penyerangan Anies Baswedan diungkap, diam-diam tersangka kasus BNI, diam-diam juga membuka tabir polisi yang memback up Djoko Chandra," ujar Gus Miftah.

Dalam video berdurasi 1, 52 menit itu, Gus Miftah juga menyebut bahwa komunikasi Listyo Sigit Prabowo juga sangat baik pada kalangan pondok pesantren dan ulama.

Saat menjabat Kapolda Banten, Listyo Sigit tidak sungkan datang kalangan pondok pesantren dan ulama. "Saat menjadi Kapolda, Sigit juga silahturahmi pada ponpes dan ulama. Karena itu, ia layak menjadi Kapolri," ungkap Gus Miftah.

Di akhir video ia menekankan agar mereka yang suka berbicara sembarangan hendaknya malu pada dirinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini