SuaraSumsel.id - Menjelang libur perayaan natal dan tahun baru atau nataru, dalam 10 hari pasien positif Covid 19 di Sumatera Selatan bertambah 736 kasus.
dalam 10 hari dan kurang diimbangi dengan penambahan kasus sembuh sehingga rasio kesembuhan kembali turun menjadi 81 persen dari sebelumnya 83 persen.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri, Sabtu, mengatakan total kasus positif COVID-19 per 19 Desember mencapai 10.763 kasus dari sebelumnya 10.027 kasus pada 9 Desember, sedangkan angka selesai isolasi (sembuh) berjumlah 9.342 orang dan angka kematian 574 kasus.
"Rasio kesembuhan saat ini 81,46 persen dan rasio kematian 5,33 persen," ujarnya.
Baca Juga:Pasien Meninggal Akibat Covid-19 di Sumut Jadi 653 Orang
Menurut dia dampak penambahan kasus yang signifikan membuat kasus aktif di Sumsel kini tercatat 1.421 orang atau naik dari rata-rata bulan sebelumnya yang hanya 1.000 orang per hari.
Total kasus di Sumsel paling banyak berasal dari Kota Palembang yakni 4.859 kasus atau 45 persen dari seluruh kasus di Sumsel, kemudian disusul Kota Lubuklinggau (1.116) kasus serta Kabupaten Muara Enim 981 kasus.
Kota Palembang dan Lubuklinggau didapati banyak kasus karena kedua wilayah itu paling padat dan sibuk di Sumsel, meningkatnya kegiatan masyarakat beberapa bulan terakhir mendorong kasus-kasus baru bermunculan lebih cepat.
Oleh karena itu Satgas Penanganan COVID-19 Sumsel mengingatkan masyarakat agar tetap mengontrol aktivitasnya dengan selalu menjalankan protokol kesehatan terutama menghindari kerumunan di manapun, termasuk dengan tidak mengundang banyak massa dalam menggelar pesta pernikahan.
Sementara jelang libur natal dan tahun baru kali ini satgas-satgas penanganan COVID-19 di berbagai daerah diminta kembali mengintervensi kegiatan masyarakat untuk menekan penambahan kasus baru, khususnya di Kota Palembang yang masih berstatus zona merah.
Baca Juga:Transfusi Plasma Konvalesen Jadi Alternatif Penyembuhan Covid-19
"Protokol kesehatan menjadi kunci penanganan COVID-19, maka itu harus terus dipantau," pungkasnya.
(ANTARA)