SuaraSumsel.id - Kekinian, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan masih mengindentifikasi kelompok yang mengkroyok dua mahasiswa dengan senjata samurai di Kambang Iwak Park, Selasa (20/10/22) kemarin.
Kelompok yang disinyalir berjumlah sekitar 10 orang dengan menggunakan empat kendaraan ini diperkirakan memiliki keterkaitan pertemanan dengan korban.
“Kita masih kejar pelakunya. Tentu berbagai kemungkinan ada, namun perihalnya kemungkinan perselisihan antar kelompok, teman satu perkumpulan dan lainnya,”kata Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi, Kamis (22/10/2020).
Peristiwa pembacokkan dua mahasiswa ini sempat heboh. Karena setelah mengeroyok, pelaku sempat meninggalkan kedua korban dengan kondisi bersimbah darah setelah dikroyok dengan menggunakan pedang samurai.
Baca Juga:Fakta Tambang Batubara Sebabkan 11 Penambang Tewas, Banyak Tambang Illegal
Dari pengakuan kakak korban, pelaku juga ada yang membawa senjata api rakitan.
Pembacokkan dua mahasiswa di kota Palembang ini bermula pada Selasa lalu, saat Atrian Arsusanto, 26 tahun dihubungi oleh temannya yang bernama Mandala.
Antrian diminta Mandala untuk menemuinya di kawasan taman kota Palembang, Kambang Iwak Park.
Mendapat ajakan dari Mandala, Atrian mengajak teman karibnya Danu Putu Ronaldi menenemaninya.
"Saya dengar sendiri adik (Atrian) di telepon temannya dan diminta datang Kambang Iwak Park untuk menyelesaikan dia. Adik saya pergi mengajak temannya,” kata Kakak Antrian, Dhani Kamis (22/10/2020).
Baca Juga:Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Palembang, Tewaskan 4 Orang
Saat tiba di lokasi, Atrian bersama Danu langsung diserang oleh kelompok yang tidak dikenal tersebut.
Kemungkinan, kata Dhani persoalan selisih paham antar kelompok. “Pelaku ada yang menggunakan senpi dan samurai,” tutup Dhani.
Peristiwa pengeroyokkan ini mengakibatkan Atrian mengalami luka bacokan di kepala dan lengan kiri, sedangkan Danu Putu Ronaldi mengalami luka bacok di kepala serta masih menjalankan perawatan medis di RS AK. Gani Palembang.