Menjadi Pasukan Perdamaian di Daerah Konflik, Ini Kisah Briptu Venia

Briptu Venia menceritakan pengalaman bertugas di daerah konflik sebagai pembelajaran sebagai Polwan.

Tasmalinda
Rabu, 23 September 2020 | 07:15 WIB
Menjadi Pasukan Perdamaian di Daerah Konflik, Ini Kisah Briptu Venia
Briptu Gusti Errina Venia salah satu Polwan anggota Satgas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 11 UNAMID, di Pusdiklantas Polri, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Selasa (22/9/2020). (Suara.com/Wivy)

SuaraSumsel.id - Briptu Gusti Errin Venia menjadi bagian anggota pasukan khusus perdamaian di daerah konflik.

Misi yang membanggakan ini diikuti oleh 15 polisi wanita (Polwan) dari 140 anggota Satgas Garuda Bhayangkara Forned Police Unit (FPU) 11 UNAMID.

Venia mengaku, semula ia tidak menyangka akan menjadi bagian dari pasukan khusus perdamaian dunia itu.

"Saya sengaja mendaftar, motivasinya alhamdulillah punya keahlian berbahas Inggris. Jadi mau mengembangkan keahlian yang saya punya. Salah satunya dengan misi ke luar negeri," katanya setelah mendapatkan penghargaan tanda jasa Satya Lencana Bhakti Buana di lapangan Pusdiklantas Polri, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (22/9/2020).

Baca Juga:Jadi Bandar Sabu, Anggota DPRD Palembang Ditangkap BNN

Venia bertugas selama 18 bulan sejak Maret 2019 lalu. Selama bertugas, misi berjalan lancar. Berbagai pelajaran dan pengalaman juga banyak diperoleh.

"Alhamdulillah lancar. Banyak pelajaran dan kenangan. Ada 15 polwan di sana, kami saling memiliki empati yang tinggi jadi enggak pernah kesepian," ungkap ia.

Venia bertugas di wilayah Golo, Jebel Marra, Darfur Tengah.

Bertugas di wilayah konflik, menjadi kebanggan tersendiri bagi Venia. Lantaran,Ia bisa belajar mampu bertahan dan beradaptasi.

"Ada suatu kebanggan pada diri sendiri bisa survive, jadi bagian dari pasukan khusus di wilayah konflik. Saya yakin, strugle is real," katanya bangga.

Baca Juga:Kesal Klaim Tak Cair, Nasabah Wanaartha Life di Palembang Datangi OJK

Selain itu, misi tersebut dia jadikan sebagai batu loncatan untuk meningkatkan kualitas diri. Hal itu terbukti, dirinya naik pangkat dari Bripda menjadi Briptu.

"Pengalaman yang paling tak terlupakan adalah alhamdulillah saya naik pangkat dari Bripda ke Briptu di daerah misi," papar Venia.

Meski melakukan misi di tengah pandemi Covid-19, dia tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Alhamdulillah, kita semua tidak ada yang terpapar. Setiap tugas selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19," pungkasnya.

Setelah purna tugas sebagai pasukan khusus perdamaian di daerah konflik dunia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa itu, Venia bakal kembali ke asal tugasnya di Polresta Pekanbaru, Polda Riau.

Sebelum bertugas, Venia bakal melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Itu dilakukan demi memastikan tidak ada paparan virus Covid-19 setelah bertugas.

Penghargaan tanda jasa pasukan khusus itu dilakukan secara khidmat diikuti Wakapolri Irjen Gatot Eddy Pramono secara virtual.

Diperkirakan, ada sekira 302 anggota yang mendapatkan penghargaan tersebut. Mereka terdiri 140 Satgas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 11 UNAMID dan 140 FPU 1 MINUSCA dan 22 personel individual police officer (IPO).

Wakapolri Irjen Gatot Eddy Pramono dalam sambutannya mengapresiasi atas kinerja satgas khusus yang melakukan misi internasional itu.

"Kami mengucapkan apresiasi, terimakasih dan bangga atas pengabdian terbaik anda. Mengangkat marwah Polri di kancah dunia dengan segala tantangan tugas yang dijalankan," katanya, Senin (22/9/2020).

Sumber : :https://jakarta.suara.com/read/2020/09/22/224253/jadi-polwan-di-daerah-konflik-internasional-ini-cerita-briptu-venia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini