Ngeri! Berdarah-darah Rebutan Cowok, Lima Perempuan Terlibat Baku Hantam

Akhirnya, perkelahian baru berhenti ketika Tim Remob Elang Utara datang setelah mendapatkan laporan warga.

Chandra Iswinarno
Rabu, 16 September 2020 | 12:43 WIB
Ngeri! Berdarah-darah Rebutan Cowok, Lima Perempuan Terlibat Baku Hantam
Ilustrasi pengeroyokan. [Dok. Solopos]

SuaraSumsel.id - Satu video yang menggambarkan perkelahian di kawasan Jembatan Mberok Jalan Mpu Tantular Kota Semarang viral di media sosial.

Pasalnya, dalam rekaman tersebut ada lima perempuan yang terlibat dalam aksi baku hantam karena rebutan laki-laki.

Dalam video tersebut terlihat dua laki-laki yang sedang berusaha untuk meredakan perkelahian. Namun, karena jumlahnya tak sebanding, perkelahian antarperempuan tersebut tak bisa dilerai.

Akhirnya, perkelahian baru berhenti ketika Tim Remob Elang Utara datang setelah mendapatkan laporan warga.

Baca Juga:Alamak! Rebutan Laki-laki, Lima Perempuan Ini Berkelahi

Usai perkelahian, beberapa wajah perempuan yang terlibat perkelahian ada yang terluka, bahkan hingga berdarah.

Katim Resmob Elang Utara Aiptu Agus Supriyanto mengatakan, membenarkan adanya perkelahian antar perempuan yang jumlahnya sekitar enam perempuan, diduga karena rebutan laki-laki.

"Setahu saya karena rebutan laki-laki. Soal rebutan pelanggan saya belum tahu," jelasnya kepada Suara.com, Rabu (16/9/2020).

Setibanya di lokasi, Resmob Elang Utara langsung melerai dan mengamankan perempuan yang terlibat saling pukul.

Setelah itu, sekitar enam orang dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.

Baca Juga:Pilwakot Semarang, Hendi-Ita Dipastikan Lawan Kotak Kosong

"Setelah kita tiba, langsung berusaha melerai. Namun beberapa perempuan itu sudah mengalami luka-luka," ucapnya.

Untuk saat ini, perempuan yang terlibat perkelahian sudah didata untuk membuat surat pernyataan. Setelah itu mereka diperbolehkan pulang oleh polisi.

"Setelah didata dan membuat surat pernyataan, mereka diperbolehkan pulang," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini