Tasmalinda
Minggu, 21 Desember 2025 | 10:16 WIB
General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang yang diwakili Manager Komersial, Darmawi,
Baca 10 detik
  • Hingga November 2025, arus barang nonpeti kemas di Pelabuhan Palembang mencapai 1,28 juta ton, didominasi curah cair.
  • Trafik peti kemas menunjukkan pertumbuhan positif dengan total 112.059 TEUs, didominasi oleh kegiatan ekspor selama 2025.
  • Pelindo Regional 2 Palembang melayani lebih dari 1.200 kapal sekaligus menerapkan sistem pembayaran terintegrasi selama 2025.

SuaraSumsel.id - Aktivitas logistik di Sumatera Selatan menunjukkan geliat positif sepanjang 2025. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang mencatat lonjakan arus barang hingga lebih dari 1,28 juta ton sampai November 2025, menandai peran pelabuhan sebagai urat nadi pergerakan ekonomi daerah.

General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang yang diwakili Manager Komersial, Darmawi, mengatakan peningkatan tersebut mencerminkan semakin aktifnya kegiatan industri, perdagangan, dan distribusi barang di Sumatera Selatan. Pelabuhan Palembang, menurutnya, terus menjadi simpul utama logistik yang menghubungkan produksi daerah dengan pasar domestik maupun internasional.

“Hingga November 2025, total arus barang nonpeti kemas yang kami layani mencapai sekitar 1,28 juta ton. Komoditas curah cair masih mendominasi, diikuti curah kering, bag cargo, dan general cargo. Ini menunjukkan roda ekonomi di Sumsel bergerak cukup dinamis,” ujar Darmawi saat Media Gathering di Palembang, Rabu (18/12/2025).

Tak hanya arus barang nonpeti kemas, trafik peti kemas juga memperlihatkan tren positif. Sepanjang Januari hingga November 2025, total arus peti kemas mencapai 112.059 TEUs. Aktivitas ekspor tercatat paling dominan dengan volume 52.980 TEUs, sementara impor mencapai 26.834 TEUs. Angka tersebut menegaskan peran Pelabuhan Palembang dalam mendukung kinerja perdagangan luar negeri Sumatera Selatan.

Menurut Darmawi, meningkatnya arus peti kemas tidak lepas dari upaya Pelindo dalam menjaga kelancaran layanan bongkar muat, serta memperkuat kolaborasi dengan pelaku usaha logistik dan pelayaran. Di sisi lain, Pelindo juga terus melakukan pembenahan layanan agar lebih efisien dan transparan.

“Transformasi layanan menjadi fokus kami. Salah satunya melalui penerapan sistem pembayaran host to host autocollection yang terintegrasi dengan perbankan. Sistem ini membuat proses pembayaran jasa kepelabuhanan lebih cepat, akurat, dan minim hambatan administrasi,” jelasnya.

Dari sisi lalu lintas kapal, Pelindo Regional 2 Palembang melayani lebih dari 1.200 unit kapal sepanjang 2025, baik pelayaran domestik maupun internasional. Seluruh aktivitas tersebut didukung layanan pandu, kapal tunda, serta sistem komunikasi maritim yang beroperasi 24 jam penuh guna menjaga keselamatan dan kelancaran arus kapal di Sungai Musi.

Selain fokus pada kinerja bisnis, Pelindo Regional 2 Palembang juga aktif menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sepanjang 2025, berbagai program digulirkan, mulai dari bantuan pendidikan, pencegahan stunting, hingga pelestarian lingkungan di sekitar kawasan pelabuhan.

Atas capaian kinerja dan kontribusinya, Pelindo Regional 2 Palembang turut meraih sejumlah penghargaan sepanjang 2025, termasuk Green Port and Smart Port Award serta apresiasi atas partisipasi aktif dalam National Logistic Ecosystem (NLE).

Baca Juga: UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian

Darmawi menegaskan, ke depan Pelindo berkomitmen untuk terus memperkuat peran Pelabuhan Palembang sebagai penggerak utama logistik Sumatera Selatan. “Kami ingin memastikan pelabuhan tidak hanya menjadi tempat bongkar muat, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Load More