-
Maulidyah Pratiwi atau Tiwi adalah satu-satunya perwira energi perempuan di PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lumut Balai, Sumatera Selatan.
-
Tiwi berperan sebagai jembatan antara proyek energi panas bumi dengan masyarakat sekitar melalui komunikasi dan pendekatan empati.
-
Ia menjadi simbol keseimbangan antara teknologi, alam, dan manusia, membuktikan bahwa energi sejati juga lahir dari hati yang menjaga kepercayaan.
Di tengah padatnya aktivitas, Tiwi tidak berjalan sendirian. Pjs General Manager PGE Area Lumut Balai, Aris Kurniawan, memahami pentingnya peran pekerja lokal seperti, Tiwi. “Komposisi pekerja lokal kami mencapai sekitar 42 persen,” ujarnya.
“Sisanya non-lokal, ini adalah bukti bahwa putra-putri daerah mampu bersaing dengan talenta dari berbagai penjuru Indonesia. Kami yakin, masyarakat sekitar memiliki potensi besar untuk tumbuh bersama dalam perjalanan menuju energi bersih,” ucap Aris.
Menurutnya, keberhasilan proyek geothermal bukan hanya soal tekanan uap atau daya listrik. Dalam pandangan Aris, Tiwi menjadi simbol keseimbangan itu, yakni sosok yang menjaga jembatan antara teknologi, alam, dan manusia.
Saat pulang ke rumah, Tiwi membawa cerita untuk ibunya bagaimana tentang kabut yang datang lebih cepat dari sore, tentang rapat lintas divisi, dan tentang uap panas yang berubah menjadi cahaya. “Ibu selalu bilang, tak apa jauh, asal kerja dengan hati,” ujarnya lembut.
Senja datang pelan. Kabut kembali turun, menelan pipa-pipa baja yang meliuk di lembah. Dari jendela ruang kerjanya, Tiwi melihat lampu di menara kontrol menyala satu per satu. Ia menutup laptopnya, menghela napas panjang. “Bumi sudah bekerja hari ini, sekarang giliran kita istirahat,” katanya lirih.
Ia tahu, esok kabut akan datang lagi. Ia akan menulis lagi, menjembatani lagi, menenangkan lagi. Karena di sini, di jantung Bukit Barisan, energi tidak hanya keluar dari perut bumi, tetapi juga dari hati manusia yang menjaganya. Kabut makin turun. Suara mesin berganti dengan serangga dan burung malam. Di tengah keheningan itu, Tiwi menatap ke luar jendela sekali lagi, seolah berbicara pada bumi yang sedang bernafas di bawah sana.
Dan di sanalah ia sadar, bahwa tidak semua energi harus terlihat menyala. Ada yang bekerja diam-diam, lembut, namun tak pernah padam seperti tekad seorang perempuan yang menjaga panas bumi sekaligus menyalakan kepercayaan.
Tag
Berita Terkait
-
Nyala dari Tepian Musi: Kilang Plaju dan Sinergi Pertamina One Menjaga Energi Negeri
-
Menebus Jejak Karbon: Api yang Kini Menyembuhkan Bumi
-
Saat Energi Menetes Jadi Madu: Dari Hulu Migas ke Hulu Kehidupan
-
Dari Kilang ke Dapur Rakyat: Inovasi Kurangi Asap, Tingkatkan Harapan
-
Perkuat Sinergi, PGE Lumut Balai Dukung Jurnalis Lewat Media Engagement 2025
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Banjir Rezeki Digital! 15 Link Dana Kaget Hari Ini Siap Diburu, Kuota Cepat Habis
-
Cek Fakta: Viral Video Ibu dan Anak Tewas Berpelukan Korban Banjir Sumatera, Benarkah?
-
7 Rekomendasi Penginapan di Pagaralam untuk Liburan Sejuk dengan Pemandangan Gunung Dempo
-
7 Bedak Padat Korea untuk Tampilan Glass Skin bagi Pecinta Makeup Natural
-
Benteng Kuto Besak Palembang: Kisah Sejarah, Mitos, dan Spot Senja Paling Ikonik