-
Banyak pembeli rumah pertama di Palembang terjebak oleh harga murah, janji developer, dan brosur yang menipu.
-
Risiko terbesar muncul dari masalah legalitas, biaya siluman, dan kualitas bangunan yang tidak sesuai janji.
-
Pembeli perlu melakukan pengecekan detail terhadap sertifikat, spesifikasi rumah, dan kemampuan finansial sebelum membeli.
4. Jebakan #4: Spesifikasi 'Sultan', Kualitas 'Ala Kadarnya
Di rumah contoh, semuanya terlihat mewah: keramik granit, cat premium, kusen aluminium. Namun, rumah yang Anda terima spesifikasinya diturunkan (*downgrade*) menjadi kualitas standar.
Anda membayar untuk kualitas A, tapi mendapatkan kualitas C. Dinding retak, atap bocor, dan pondasi amblas adalah beberapa mimpi buruk yang menanti.
Pastikan semua spesifikasi material (merek, tipe, ukuran) tertulis sangat detail di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Jangan hanya "setara".
5. Jebakan #5: Fasum & Fasos Cuma Janji Manis di Brosur
Developer menjanjikan taman bermain, masjid, jalan lebar, dan keamanan 24 jam. Kenyataannya, setelah semua unit terjual, janji-janji tersebut tidak pernah terealisasi.
Risikonya: Anda terjebak di perumahan yang tidak nyaman dan nilainya sulit naik.
Cara selamatnya: ek rekam jejak developer. Kunjungi proyek-proyek mereka sebelumnya dan tanyakan kepada penghuni di sana apakah janji-janji fasum dan fasos benar-benar ditepati.
6. Jebakan #6: Lokasi 'Strategis'
Baca Juga: Segitiga Emas Baru Palembang 2026: 3 Kawasan Properti yang Paling Cuan untuk Kamu Lirik
Ternyata Langganan Banjir "5 menit ke mal", "10 menit ke bandara". Jangan telan mentah-mentah. Seringkali klaim ini hanya berlaku pada jam 3 pagi. Yang lebih berbahaya, lokasi "strategis" itu ternyata adalah daerah langganan banjir.
Kerugian materiil dan stres seumur hidup setiap kali musim hujan tiba.
Lakukan survei lokasi di waktu yang berbeda (jam sibuk pagi & sore) dan wajib saat hujan deras. Tanyakan kepada warga sekitar mengenai riwayat banjir di area tersebut.
7. Jebakan #7: Tergiur DP 0% Tanpa Cek Kemampuan
Promo DP 0% atau cicilan ringan sangat menggoda, tetapi bisa menjadi bumerang. Anda mungkin lolos BI Checking, tapi apakah Anda benar-benar mampu membayar cicilan selama 15-20 tahun ke depan?
Kredit macet, rumah disita, dan nama Anda masuk daftar hitam BI. Maka bisa gunakan aturan aman yakni total cicilan utang Anda (rumah, mobil, dll) tidak boleh lebih dari 30-35% dari penghasilan bulanan Anda.
Tag
Berita Terkait
-
Segitiga Emas Baru Palembang 2026: 3 Kawasan Properti yang Paling Cuan untuk Kamu Lirik
-
Nyesek! Cuma Nunggak Paylater, KPR Ditolak? Ini 5 Cara 'Cuci Nama' di SLIK OJK
-
Consumer Expo 2025 BRI di Bandung, Solusi Hunian dengan KPR Bunga Rendah 2,40%
-
Gaji 5 Juta Mau Beli Rumah KPR? Ini Strategi Brutal Mengatur Uang yang Wajib Dicoba
-
Sengketa Lahan Rp413 Juta: Saat Pengurus REI Terlilit Dugaan Tipu Gelap Properti
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Buruan! 7 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair ke Akun DANA Kamu
-
Gubernur Herman Deru Dorong Generasi Muda Berani Berinovasi di Ajang Lomba SMK & Job Fair 2025
-
Herman Deru Buka Arah Legislasi 2026: Empat Raperda Prioritas Masuk Propemperda
-
Herman Deru: Kunci Ketahanan Pangan Sumsel pada Integrasi HuluHilir, Bukan Sekadar Produksi
-
Sumsel Siap Jadi Destinasi Health Tourism 2026, Peringatan HKN ke-61 Jadi Titik Balik