-
Husniyati memberi makan seekor kucing kelaparan di depan rumahnya.
-
Suaminya yang berinisial IR memukul wajah Husniyati hingga lebam.
-
Husniyati melaporkan kasus KDRT itu ke Polrestabes Palembang untuk diproses hukum.
SuaraSumsel.id - Di lorong sempit Jalan Pertahanan, Lorong Bersama, Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan SU II, tampak sosok seorang ibu bersimbah trauma. Wajahnya memerah dan babak belur, mengenakan luka lebam yang masih membekas seperti luka hati yang belum pulih.
Dialah Husniyati (52), seorang ibu rumah tangga yang nekat melangkah ke Polrestabes Palembang untuk melaporkan suaminya sendiri atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kisahnya bermula pada Kamis (2/10/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah pulang belanja dari pasar, ia menyadari keberadaan seekor kucing yang tampak kelaparan di depan rumah.
Dengan hati kecilnya yang iba, Husniyati mengambil sepotong makanan dan menaruhnya di depan hewan itu. Ia hanya berniat memberi pertolongan kecil untuk makhluk tak berdaya. Namun sesaat kemudian, suaminya yang diinisial IR muncul dan menyaksikan adegan itu.
Tanpa peringatan atau dialog, amarahnya pecah dalam bentuk pukulan hebat. Wajah Husniyati menjadi sasaran tangan dan sandal sang suami, hingga bibir, pipi, dan rahangnya lebam.
Tak mau diam menjadi korban ketidakadilan, Husniyati didampingi putri tunggalnya melangkah ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) pada Jumat siang.
Di hadapan petugas, ia menceritakan kronologi penganiayaan yang menimpa dirinya. Tak sekadar laporan biasa, ia berharap sang suami segera ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya. Panit SPKT, Ipda Erwinsyah, mengonfirmasi bahwa laporan itu sudah diterima dan kini berada di tangan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Palembang untuk tindak lanjut penyelidikan.
Kisah ini serupa kilatan petir di malam gelap bukan hanya tragedi pribadi, melainkan gambaran betapa rapuhnya ruang aman dalam rumah tangga. Tuhan hanya tahu niat memberi sedikit makan kepada kucing, namun menyisakan luka yang lebih dalam.
Para korban KDRT sering kali terperangkap dalam dilema antara cinta dan keberanian untuk bersuara. Husniyati telah memilih suara. Dan kita sebagai masyarakat harus memilih untuk mendengar, memberi dukungan, dan menuntut agar luka seperti ini tidak luput dari keadilan.
Baca Juga: Alex Noerdin dan Harnojoyo Bakal Disidang dalam Kasus Korupsi Pasar Cinde Rp137 Miliar
Berita Terkait
-
Alex Noerdin dan Harnojoyo Bakal Disidang dalam Kasus Korupsi Pasar Cinde Rp137 Miliar
-
44 Pasangan Pengantin di Palembang Ikut Nikah Massal, Dapat Buku Nikah dan Resepsi Meriah
-
Ikan Mati Massal di Sungai Musi, Warga Sebut Limbah PT Pusri Diduga Penyebabnya
-
Inflasi Palembang September 2025, Cabai dan Daging Jadi Biang Kenaikan Harga
-
Cuaca Buruk, Pesawat Super Air Jet Terpaksa Mendarat Darurat di Palembang
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kasih Sayang yang Berujung Luka: IRT Dipukul Suami Karena Beri Makan Kucing Kelaparan
-
Tragedi Briptu Farras: Saat Operasi Narkoba Berujung Nyawa, Tiga Perwira Disanksi
-
Ada 'Orang Asing' di Fotomu? Hapus Cuma 5 Detik Pakai Fitur AI Ajaib Ini
-
Dewan Kopi Sumsel: Filosofi Tunggu Tubang Jadi Inspirasi Pelestarian Kopi Semendo
-
Transaksi Rp1.145 Triliun Tercatat, AgenBRILink Jadi Motor Inklusi Keuangan BRI