-
Ahmad Sahroni mengungkap ia bersembunyi di dalam toilet selama 7 jam saat rumahnya dijarah. Dari balik pintu tipis, ia mendengar teriakan dan linggis menghantam pintu-pintu, membuatnya hanya bisa menahan napas agar tidak ditemukan.
-
Narasi penjarahan rumah Sahroni berubah drastis setelah ia mengaku berada di lokasi saat kejadian. Bukan sekadar kehilangan barang mewah, tapi kisah horor seorang manusia yang nyaris kehilangan nyawanya sendiri.
-
Meski selamat tanpa luka fisik, pengalaman bersembunyi sambil menyaksikan harta bendanya dihancurkan meninggalkan trauma berat bagi Sahroni. Ia menegaskan, kerugian materi bisa dicari lagi, tetapi rasa takut itu akan terus membekas.
SuaraSumsel.id - Di balik peristiwa penjarahan brutal yang meluluhlantakkan rumahnya, politisi sekaligus pengusaha Ahmad Sahroni ternyata menyimpan sebuah kisah horor yang jauh lebih mengerikan. "Crazy Rich Tanjung Priok" ini mengungkapkan sebuah fakta yang membuat publik syok yakni ia ternyata berada di dalam rumah saat gerombolan penjarah mengobrak-abrik kediamannya, memaksanya bersembunyi selama 7 jam di dalam toilet.
Pengakuan ini mengubah total narasi dari sekadar kehilangan harta benda menjadi sebuah cerita perjuangan antara hidup dan mati.
Sahroni, yang dikenal sebagai sosok vokal dan tak kenal takut, harus merasakan momen paling mencekam dalam hidupnya, bersembunyi dalam diam sementara para penjarah berkeliaran hanya beberapa meter darinya.
Detik-detik Mencekam: Suara Linggis dan Teriakan Penjarah
Dalam keterangannya, Sahroni menceritakan detik-detik saat ia menyadari bahaya telah datang. Saat gerombolan penjarah berhasil menjebol pertahanan rumahnya, ia dengan cepat mengambil keputusan krusial untuk menyelamatkan diri: berlari dan mengunci diri di dalam sebuah toilet.
Dari balik pintu toilet yang tipis, ia menjadi saksi audio dari kehancuran istananya. Ia bisa mendengar dengan jelas suara-suara brutal para penjarah.
"Saya mendengar mereka berteriak-teriak, membongkar paksa lemari, dan suara dentuman linggis yang menghancurkan pintu-pintu," ungkap Sahroni, menggambarkan betapa dekatnya ia dengan para pelaku.
Selama 7 jam yang terasa seperti selamanya itu, ia hanya bisa terdiam, menahan napas setiap kali mendengar langkah kaki mendekati tempat persembunyiannya. Ia sadar, satu suara kecil saja bisa berakibat fatal bagi nyawanya.
Publik pun bertanya-tanya, mengapa Sahroni tidak mencoba melawan atau setidaknya menelepon polisi? Sahroni menjelaskan bahwa situasinya saat itu sangat tidak memungkinkan. Jumlah penjarah yang sangat banyak dan brutal membuatnya sadar bahwa perlawanan fisik hanya akan menjadi tindakan bunuh diri.
Baca Juga: Viral Ayah di Musi Rawas Nekat Curi Uang Rp11 Ribu Sambil Gendong Anak Kecil Karena Lapar
Selain itu, ia juga khawatir jika ia mencoba menelepon, suara percakapannya akan terdengar dan justru membongkar lokasi persembunyiannya. Pilihan satu-satunya saat itu adalah diam dan berharap gerombolan itu segera pergi.
Meski akhirnya selamat tanpa luka fisik, insiden ini meninggalkan trauma yang mendalam bagi Sahroni. Pengalaman terjebak tak berdaya sambil mendengarkan harta benda hasil kerja kerasnya dihancurkan di depan matanya adalah sebuah siksaan psikologis yang luar biasa.
"Kerugian materi bisa dicari lagi, tapi rasa takut dan trauma saat itu akan selalu teringat," ujarnya.
Kisah 7 jam di dalam toilet ini menjadi sisi lain yang jauh lebih kelam dari musibah yang menimpa Ahmad Sahroni. Ini bukan lagi sekadar cerita tentang politisi yang kehilangan kemewahan, melainkan cerita tentang seorang manusia yang nyaris kehilangan segalanya, termasuk nyawanya sendiri, di dalam rumahnya yang seharusnya menjadi tempat paling aman.
Berita Terkait
-
Viral Ayah di Musi Rawas Nekat Curi Uang Rp11 Ribu Sambil Gendong Anak Kecil Karena Lapar
-
Program Makan Bergizi Gratis di Lubuklinggau Viral, Buah Naga untuk Siswa Ditemukan Berulat
-
Rumah Ludes Dijarah, Eko Patrio Mulai Lagi dari Hidup di Pinggiran: Karier Saya Hilang Seketika
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
'Kok Pak Teddy Terus Dicari?' Viral Canda Prabowo, Sadar Pesonanya Kalah dari Sang 'Ajudan'
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Viral 7 Jam Terjebak di Toilet, Sahroni Dengar Sendiri Penjarah Bawa Linggis Obrak-abrik Rumah
-
Selamat Tinggal PowerPoint! Ini Cara Bikin Presentasi Profesional Pakai AI, Cuma Modal HP
-
Viral Ayah di Musi Rawas Nekat Curi Uang Rp11 Ribu Sambil Gendong Anak Kecil Karena Lapar
-
Bukan Malas, Mungkin Kamu Kena 'Clutter Blindness', Bongkar Psikologi di Balik Rumah Berantakan
-
Bukan Skincare! Suami Bongkar Ritual Wajib Tasya Farasya Sebelum Tidur: Rebahan Pasti Check Out