Tasmalinda
Kamis, 25 September 2025 | 17:37 WIB
Program Makan Bergizi Gratis di Lubuklinggau Viral, Buah Naga untuk Siswa Ditemukan Berulat”
Baca 10 detik
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 42 Lubuklinggau mendadak jadi sorotan usai ditemukan ulat dalam buah naga yang disajikan kepada siswa. Insiden ini viral setelah sebuah video 12 detik menyebar luas di media sosial.

  • Wali kelas 6B, Ernita, menjelaskan hanya satu onpreng yang bermasalah dan langsung diganti oleh penyedia makanan. Meski begitu, kejadian ini membuat sejumlah orang tua murid khawatir terhadap mutu kebersihan menu MBG.

  • Kasus buah naga berulat dinilai menjadi peringatan penting bagi pengelola program. Publik mendesak agar standar pengawasan, kebersihan, dan mutu pangan dalam program MBG diperketat agar tujuan meningkatkan gizi anak sekolah tidak tercoreng

SuaraSumsel.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai terobosan untuk meningkatkan gizi anak sekolah, mendadak jadi sorotan publik di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Bukan karena manfaatnya, melainkan gara-gara temuan ulat di menu buah naga yang dibagikan kepada siswa SDN 42 Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Rabu (24/9/2025).

Insiden ini mengejutkan para siswa dan guru, terlebih karena sebagian murid sempat mengonsumsi menu tersebut sebelum menyadari adanya ulat.

Kabar itu kemudian viral setelah video berdurasi 12 detik yang memperlihatkan buah naga bercampur ulat tersebar luas di media sosial lokal. Rekaman itu diambil sekitar pukul 09.00 WIB saat pembagian menu MBG berlangsung.

Wali kelas 6B SDN 42, Ernita, mengungkap kronologi awal kejadian. Seorang siswi yang duduk di bangku belakang menemukan ulat dalam buah naga yang disajikan di onpreng miliknya.

“Pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB, siswa mendapat jatah MBG masing-masing satu onpreng. Tiba-tiba seorang siswi menunjukkan bahwa dalam buah naga miliknya ada ulat. Setelah saya cek, ternyata benar,” kata Ernita.

Mengetahui hal itu, ia langsung berkoordinasi dengan penyedia makanan MBG. Pemeriksaan lanjutan menyimpulkan hanya satu onpreng yang bermasalah, sementara distribusi di kelas lain tidak ditemukan kasus serupa.

“Alhamdulillah hanya satu onpreng yang ada ulatnya. Kami langsung minta diganti. Program MBG di sekolah kami sudah berjalan memasuki minggu kedua,” tambahnya.

Viral di Medsos, Jadi Bahan Evaluasi

Baca Juga: Heboh Video Perploncoan Cium Kening Gegerkan Unsri, Citra Pendidikan Sumsel Kembali Tercoreng

Meski hanya terjadi pada satu porsi, peristiwa ini memantik kegaduhan publik. Video yang beredar membuat banyak warganet mempertanyakan kualitas bahan pangan yang digunakan dalam program tersebut. Komentar bernada kecewa hingga cemas membanjiri linimasa.

Apalagi program MBG ini merupakan salah satu kebijakan unggulan pemerintah pusat yang diharapkan dapat menekan angka stunting serta meningkatkan kualitas gizi generasi muda. Kasus di Lubuklinggau pun langsung dianggap sebagai sinyal perlunya pengawasan lebih ketat dalam distribusi makanan bergizi gratis.

Sejumlah orang tua murid juga menyuarakan kekhawatiran. Mereka menilai kejadian ini bisa mengurangi kepercayaan terhadap program yang sejatinya bertujuan mulia.

“Kalau ada satu saja ulat, berarti pengawasan kebersihan kurang. Kami berharap kejadian seperti ini jangan sampai terulang,” ujar seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya.

Insiden buah naga berulat di SDN 42 Lubuklinggau membuka ruang evaluasi serius, baik kepada penyedia makanan maupun pengelola program MBG. Standar kebersihan, cara penyimpanan, hingga pemeriksaan bahan makanan perlu diperketat agar tujuan mulia program tidak tercoreng oleh kelalaian teknis.

Load More