-
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 42 Lubuklinggau mendadak jadi sorotan usai ditemukan ulat dalam buah naga yang disajikan kepada siswa. Insiden ini viral setelah sebuah video 12 detik menyebar luas di media sosial.
-
Wali kelas 6B, Ernita, menjelaskan hanya satu onpreng yang bermasalah dan langsung diganti oleh penyedia makanan. Meski begitu, kejadian ini membuat sejumlah orang tua murid khawatir terhadap mutu kebersihan menu MBG.
-
Kasus buah naga berulat dinilai menjadi peringatan penting bagi pengelola program. Publik mendesak agar standar pengawasan, kebersihan, dan mutu pangan dalam program MBG diperketat agar tujuan meningkatkan gizi anak sekolah tidak tercoreng
SuaraSumsel.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai terobosan untuk meningkatkan gizi anak sekolah, mendadak jadi sorotan publik di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Bukan karena manfaatnya, melainkan gara-gara temuan ulat di menu buah naga yang dibagikan kepada siswa SDN 42 Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Rabu (24/9/2025).
Insiden ini mengejutkan para siswa dan guru, terlebih karena sebagian murid sempat mengonsumsi menu tersebut sebelum menyadari adanya ulat.
Kabar itu kemudian viral setelah video berdurasi 12 detik yang memperlihatkan buah naga bercampur ulat tersebar luas di media sosial lokal. Rekaman itu diambil sekitar pukul 09.00 WIB saat pembagian menu MBG berlangsung.
Wali kelas 6B SDN 42, Ernita, mengungkap kronologi awal kejadian. Seorang siswi yang duduk di bangku belakang menemukan ulat dalam buah naga yang disajikan di onpreng miliknya.
“Pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB, siswa mendapat jatah MBG masing-masing satu onpreng. Tiba-tiba seorang siswi menunjukkan bahwa dalam buah naga miliknya ada ulat. Setelah saya cek, ternyata benar,” kata Ernita.
Mengetahui hal itu, ia langsung berkoordinasi dengan penyedia makanan MBG. Pemeriksaan lanjutan menyimpulkan hanya satu onpreng yang bermasalah, sementara distribusi di kelas lain tidak ditemukan kasus serupa.
“Alhamdulillah hanya satu onpreng yang ada ulatnya. Kami langsung minta diganti. Program MBG di sekolah kami sudah berjalan memasuki minggu kedua,” tambahnya.
Viral di Medsos, Jadi Bahan Evaluasi
Baca Juga: Heboh Video Perploncoan Cium Kening Gegerkan Unsri, Citra Pendidikan Sumsel Kembali Tercoreng
Meski hanya terjadi pada satu porsi, peristiwa ini memantik kegaduhan publik. Video yang beredar membuat banyak warganet mempertanyakan kualitas bahan pangan yang digunakan dalam program tersebut. Komentar bernada kecewa hingga cemas membanjiri linimasa.
Apalagi program MBG ini merupakan salah satu kebijakan unggulan pemerintah pusat yang diharapkan dapat menekan angka stunting serta meningkatkan kualitas gizi generasi muda. Kasus di Lubuklinggau pun langsung dianggap sebagai sinyal perlunya pengawasan lebih ketat dalam distribusi makanan bergizi gratis.
Sejumlah orang tua murid juga menyuarakan kekhawatiran. Mereka menilai kejadian ini bisa mengurangi kepercayaan terhadap program yang sejatinya bertujuan mulia.
“Kalau ada satu saja ulat, berarti pengawasan kebersihan kurang. Kami berharap kejadian seperti ini jangan sampai terulang,” ujar seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya.
Insiden buah naga berulat di SDN 42 Lubuklinggau membuka ruang evaluasi serius, baik kepada penyedia makanan maupun pengelola program MBG. Standar kebersihan, cara penyimpanan, hingga pemeriksaan bahan makanan perlu diperketat agar tujuan mulia program tidak tercoreng oleh kelalaian teknis.
Berita Terkait
-
Heboh Video Perploncoan Cium Kening Gegerkan Unsri, Citra Pendidikan Sumsel Kembali Tercoreng
-
Ngaku Hartanya Minus, Eks DPRD yang Ajak 'Rampok Negara' Kini Pamer Gaji Pertama Rp200 Ribu
-
Akhir Drama Wali Kota Arlan dan Kepsek Roni Saling Memaafkan tapi Sang Anak Pindah Sekolah
-
5 Fakta Baru Anggota DPRD PDIP 'Rampok Uang Negara': 'Dihabisi' Kekasih Gelap Usai Tolak Nikah
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Buruan! 8 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair Kalau Kamu Cepat Klaim
-
Energi Rakyat, Energi Negeri: Dari Ladang Minyak Rakyat Menuju Swasembada Energi
-
5 Inspirasi dari Puncak HUT ke-68 Bank Sumsel Babel: Wujudkan Semangat Change to Accelerate
-
Jejak Tersembunyi Dr AK Gani: Ketika Dokter Jadi Penyelundup Senjata untuk Republik
-
Kecewa Dihujat, Wakil Presiden Sriwijaya FC Resmi Mundur dari Jabatannya?