SuaraSumsel.id - Baca 10 detik
- Sumatera Selatan (Sumsel) menorehkan prestasi nasional lewat inovasi padi apung di lahan rawa yang sulit produktif.
- Selain padi apung, Sumsel meluncurkan Gerakan Sumsel Mandiri Benih untuk memastikan ketersediaan benih unggul tepat waktu.
- Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, menekankan pentingnya disiplin petani dalam memanfaatkan teknologi baru dan benih unggul.
Inovasi pertanian kembali mengangkat nama Sumatera Selatan (Sumsel) di panggung nasional. Pada Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional X, yang digelar di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Kementerian Pertanian memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Sumsel mengembangkan teknologi Padi Apung di lahan rawa yang selama ini dianggap sulit produktif.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Yudi Sastro, menyebut inovasi ini sebagai terobosan cerdas menghadapi tantangan produksi di wilayah tergenang dan rawan banjir.
“Padi apung adalah solusi yang bisa meningkatkan produksi di lahan yang selama ini tidak produktif. Sumsel sudah berani mencoba, dan hasilnya sangat menggembirakan,” ujarnya.
Teknologi padi apung menggunakan rakit atau styrofoam sebagai wadah tanam di lahan yang kerap terendam air. Sistem ini memungkinkan petani tetap bisa menanam padi meski banjir melanda, sekaligus membuka peluang peningkatan produktivitas yang signifikan.
Selain padi apung, Sumsel juga memperkenalkan Gerakan Sumsel Mandiri Benih, program strategis untuk memastikan ketersediaan benih unggul bersertifikat secara tepat waktu. Menurut Dr. Yudi, langkah ini sangat krusial dalam percepatan swasembada pangan, yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. “Dengan benih yang cukup, berkualitas, dan tepat waktu, target swasembada pangan bukan sekadar mimpi,” tambahnya.
Target swasembada pangan yang awalnya dijadwalkan dalam empat tahun, kini dipercepat menjadi hanya dua tahun, bahkan Sumsel ditargetkan mencapai capaian maksimal tahun ini.
Fokusnya ada pada empat komoditas utama: beras, jagung, gula, dan garam. Di tengah target tinggi ini, Sumsel justru menunjukkan capaian terbaik dibanding provinsi lain.
Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan uji coba padi apung yang kini siap diperluas ke berbagai kabupaten. Menurutnya, inovasi ini bukan hanya solusi pangan, tetapi juga memiliki potensi dikembangkan sebagai agrowisata, menarik masyarakat dan investor untuk melihat langsung produksi pertanian modern di rawa.
Baca Juga: Gempa 2,1 SR di Pagaralam: Meski Ringan, Kenapa Getaran Tetap Terasa?
Namun, gubernur menegaskan, teknologi tanpa kedisiplinan petani akan sia-sia. “Penerapan benih baru, pupuk, dan pendampingan penyuluh harus dijalankan dengan disiplin. Ini yang akan menentukan keberhasilan,” tegas Herman Deru.
Selain itu, ia menekankan strategi peningkatan indeks pertanaman. Dengan panen lebih dari satu kali setahun, produktivitas bisa melonjak drastis. Tak kalah penting, efisiensi pascapanen menjadi sorotan agar kehilangan hasil atau “losis” bisa ditekan, sehingga kerja keras petani benar-benar membuahkan hasil optimal.
Dengan inovasi padi apung, gerakan mandiri benih, serta dukungan semua pihak, Sumsel menegaskan perannya sebagai pionir ketahanan pangan nasional. Provinsi ini bukan hanya menjadi contoh inovasi teknologi pertanian, tetapi juga simbol kesiapan daerah menjawab tantangan pangan masa depan.
Berita Terkait
-
Gempa 2,1 SR di Pagaralam: Meski Ringan, Kenapa Getaran Tetap Terasa?
-
Saksikan Kisah Tunggu Tubang di UIN Raden Fatah Palembang: Film, Foto, dan Diskusi Publik
-
PT Sele Raya Belida Kantongi Temuan Migas Signifikan di Muara Enim
-
Sumsel Dipuji Ketum KORPRI Nasional: Tuan Rumah PORNAS XVII 2025 yang Paling Siap
-
Selebgram Palembang Disiksa dan Diancam Anak Pengusaha Sawit Sumsel, Kasusnya Bikin Geger
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Ekonomi Hijau Berkembang: BRI Pacu UMKM Hultikultura di FLOII Expo 2025
-
Uang 100 Juta di Palembang, Mending Beli Mobil Bekas atau Investasi Rumah?
-
5 Kesalahan Fatal Bikin Bisnis Kuliner di Palembang Gagal Total, Nomor 3 Banyak Dilakukan
-
Laga Harga Diri! Sriwijaya FC vs Sumsel United Jadi Pertarungan Antar Generasi di Palembang
-
Modal Rp1 Miliar Bisa Jadi Juragan Kos di Palembang? Cek Dulu Hitungan Untung-Ruginya