SuaraSumsel.id - Industri hotel dan restoran di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) kini menghadapi masa-masa sulit.
Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah sejak awal 2025 berdampak langsung pada turunnya pendapatan sektor ini.
Bukan tanpa alasan.
Sejak kebijakan efisiensi diterapkan, sebagian besar kegiatan pemerintah—mulai dari rapat hingga event yang biasanya digelar di hotel atau restoran, kini dipangkas drastis.
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Plt Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI Sumsel, Sholahuddin, mengungkapkan kondisi ini membuat okupansi hotel anjlok, terutama di hari kerja.
“Saat weekday, tingkat hunian tidak sampai 50 persen. Hanya saat akhir pekan okupansi bisa naik ke 80 persen, itu pun sebagian besar hanya tamu staycation. Tanpa event besar, dampaknya tidak seberapa,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Minta Potongan Pajak hingga 50%
Atas kondisi ini, PHRI Sumsel mendesak Pemerintah Kota Palembang untuk memberikan keringanan pajak hotel dan restoran hingga 50 persen, mengikuti langkah DKI Jakarta yang sempat memberi potongan pajak 50 persen selama dua bulan, kemudian 20 persen pada bulan berikutnya.
“Sekarang pajak hotel dan restoran masing-masing 10 persen. Kami sudah menghadap Wali Kota untuk meminta pengurangan ini seperti yang dilakukan di DKI Jakarta,” kata Sholahuddin.
Baca Juga: Rumah Aspirasi Rakyat Palembang Layani Ratusan Warga Per Hari? Begini Prosesnya
Tak hanya menurunkan pendapatan, kebijakan efisiensi pemerintah juga membuat sejumlah hotel dan restoran terpaksa mengurangi jumlah karyawan. Menurut Sholahuddin, kondisi ini mengancam keberlangsungan usaha jika tidak ada intervensi dari pemerintah daerah.
Salah satu langkah yang diusulkan adalah menggencarkan event skala besar seperti Palembang Belanjo yang dijadwalkan pada September–Oktober, serta event nasional lain yang bisa menarik tamu luar kota.
“Kalau makin banyak event nasional, makin banyak tamu yang datang, dan itu langsung berdampak pada okupansi,” jelasnya.
Meski beberapa event seperti lomba Bidar di Agustus ini sudah berlangsung, efeknya terhadap permintaan kamar hotel belum signifikan.
Harapannya, ajang besar seperti Pekan Olahraga Korpri tingkat nasional yang akan digelar di Palembang dapat kembali menghidupkan industri perhotelan di Bumi Sriwijaya.
Berita Terkait
-
Rumah Aspirasi Rakyat Palembang Layani Ratusan Warga Per Hari? Begini Prosesnya
-
Dari Bidar di Sungai Musi Sampai Panjat 80 Pinang, Ini Jadwal Acara 17 an di Palembang
-
Males Keluar Kota? Ini 5 Hotel Terbaik Palembang Buat 'Kabur' dan Nikmati Promo Merdeka
-
Pelaku Hipnotis Beraksi di Tanjung Barangan! Dua Motor Raib dalam Sekejap, Ini Modusnya
-
BRI All Out Dukung Program 3 Juta Rumah: Tambahan Kuota FLPP Capai 25 Ribu Unit
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- 5 SUV 7 Penumpang Alternatif Destinator, Harga Lebih Murah, Pajak Ringan!
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
Waktunya Panen Cuan? Bongkar Cara Maksimalin Promo Emas 17 Agustus 2025
-
Okupansi Anjlok! Hotel dan Restoran di Palembang Desak Pemangkasan Pajak hingga 50 Persen
-
BRI Optimalkan Kredit Korporasi untuk Dukung Ekonomi Produktif
-
Sumsel Sepekan: Teknisi ATM Santai Kuras Brankas dan Bawa Kabur Rp425 Juta, Hanya Modal Kunci
-
Rumah Aspirasi Rakyat Palembang Layani Ratusan Warga Per Hari? Begini Prosesnya