Varian inilah satu-satunya yang menawarkan transmisi otomatis 6-percepatan, sebuah kemewahan yang tidak dimiliki LMPV sekelasnya pada saat itu.
Mesin Bensin 1.2L: Pilihan paling dasar yang cocok untuk penggunaan santai dalam kota.
Keunggulan Lain yang Patut Diperhitungkan
Kabin Lega dan Fungsional: Dirancang untuk 7 penumpang, Spin menawarkan ruang kabin yang luas
Fleksibilitas pelipatan kursi 60/40 di baris kedua dan baris ketiga yang dapat dilipat rata memberikan kapasitas bagasi yang sangat besar, mencapai 1.608 liter.
Fitur Modern pada Masanya: Varian tertinggi (LTZ) sudah dilengkapi panel instrumen digital dengan nuansa ice blue yang mewah, konektivitas Bluetooth, dan tombol audio di setir.
Harga Bekas yang Menggiurkan: Inilah daya tarik terkuatnya. Karena statusnya yang underrated dan hengkangnya GM dari Indonesia, harga bekas Chevrolet Spin menjadi sangat terjangkau, bahkan seringkali setara dengan mobil LCGC bekas.
Per Juli 2025, harga pasaran Chevrolet Spin berkisar antara Rp 80 jutaan hingga Rp 115 jutaan, tergantung tahun, varian, dan kondisi.
Apa Saja "Penyakit" yang Perlu Diwaspadai?
Baca Juga: Beli Mobil Bekas: Lebih Untung Cash atau Kredit? Ini Jawaban yang Harus Anda Tahu
Tentu, sebagai mobil bekas, Spin memiliki beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh calon pembeli.
Sistem Pendingin (Varian 1.2L): Varian mesin 1.2L memiliki kecenderungan masalah pada sistem pendinginnya, seperti waterpump atau thermostat yang lemah. "Biasanya kalau Spin akan keluar kode 89, atau dilihat fisiknya saja airnya pada bocor atau sering kurang,” kata Rasim Rusdianto, pemilik bengkel spesialis Chevrolet.
Perawatan Mesin Diesel: Penggunaan solar berkualitas rendah atau telat ganti oli bisa berakibat fatal pada mesin diesel, terutama pada komponen injektor. Pastikan Anda mendapatkan unit dengan riwayat servis yang baik.[4]
Ketersediaan Suku Cadang: Ini adalah kekhawatiran terbesar banyak orang. Namun, untuk suku cadang fast-moving, ketersediaannya masih aman dan bisa ditemukan di bengkel spesialis atau bahkan berbagi komponen dengan merek lain.
Untuk komponen slow-moving, mungkin perlu sedikit usaha ekstra untuk mencarinya.
Blind Spot: Pilar A yang tebal dan kokoh ternyata menciptakan blind spot yang cukup signifikan saat bermanuver, sehingga pengemudi perlu lebih waspada.
Tag
Berita Terkait
-
Beli Mobil Bekas: Lebih Untung Cash atau Kredit? Ini Jawaban yang Harus Anda Tahu
-
Bujet Pas-pasan? Ini 5 Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga Muda di 2025
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Duel MPV Sejuta Umat: Avanza Gen 2 vs Xpander Bekas, Pilih Mana?
-
10 Mobil Paling Irit BBM di Indonesia yang Cocok untuk Harian
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Ratusan SPPG di Aceh Tetap Bergerak di Tengah Banjir, Bantuan Makanan Terus Disalurkan
-
BGN Tegaskan Insentif Fasilitas SPPG Bergantung pada Kepatuhan Standar Operasional
-
Wakil Kepala BGN Instruksikan Percepatan Pengurusan SLHS bagi SPPG
-
RUPSLB Digelar, BRI Tegaskan Penguatan Tata Kelola dan Percepatan Kinerja 2026
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal