SuaraSumsel.id - Memutuskan membeli mobil bekas seringkali menjadi langkah awal bagi para milenial dan anak muda untuk memiliki kendaraan pertama.
Namun, setelah menemukan mobil idaman, muncul pertanyaan besar berikutnya: lebih baik bayar tunai (cash) atau mengajukan kredit?
Keduanya memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing yang perlu dipertimbangkan matang-matang sesuai dengan kondisi finansial Anda.
Keputusan ini bukan sekadar soal "punya uang atau tidak", melainkan tentang strategi finansial jangka panjang. Mari kita bedah lebih dalam kedua opsi ini agar Anda tidak salah langkah.
Tim "Cash is King": Keuntungan Beli Mobil Bekas Tunai
Membayar mobil secara tunai sering dianggap sebagai cara paling ideal. Jika Anda memiliki dana yang cukup, metode ini menawarkan sejumlah keuntungan signifikan.
Jauh Lebih Hemat: Keuntungan utama membeli secara tunai adalah terbebas dari bunga.[1] Total harga yang Anda bayar adalah harga murni mobil tersebut, tanpa tambahan biaya bunga, provisi, dan administrasi yang biasanya menyertai fasilitas kredit.
Hidup Lebih Tenang Tanpa Cicilan: Dengan membayar lunas di depan, Anda tidak memiliki beban cicilan bulanan. Ini memberikan ketenangan pikiran dan keleluasaan finansial setiap bulannya, karena Anda tidak perlu khawatir soal gagal bayar atau dikejar debt collector.
Proses Cepat dan Mudah: Transaksi tunai, terutama jika membeli langsung dari pemilik, prosesnya sangat cepat.
Baca Juga: Bujet Pas-pasan? Ini 5 Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga Muda di 2025
Anda tidak perlu melewati proses survei dan analisis kredit yang memakan waktu. Begitu harga disepakati dan pembayaran dilakukan, mobil bisa langsung dibawa pulang.
Kepemilikan Penuh: Surat BPKB langsung berada di tangan Anda. Ini memberikan keuntungan besar jika suatu saat Anda membutuhkan dana darurat dan perlu menjual mobil kembali dengan cepat.
"Ya enaknya beli mobil cash itu, kalau suatu saat mendadak butuh uang itu lebih cepat untuk dijual kembali mobilnya. Kalau beli kredit kan tidak bisa, karena BPKB masih di leasing,” ujar Bobby, pemilik showroom mobil bekas.
Posisi Tawar Lebih Kuat: Penjual, baik perorangan maupun showroom, seringkali lebih menyukai pembeli tunai. Ini memberikan Anda posisi tawar yang lebih baik untuk mendapatkan diskon atau harga yang lebih murah.
Tim "Kredit Solusi Cerdas": Keuntungan Beli Mobil Bekas Kredit
Tidak semua orang memiliki dana besar yang siap dibelanjakan.
Di sinilah skema kredit menjadi solusi cerdas untuk bisa segera memiliki mobil impian.
Tag
Berita Terkait
-
Bujet Pas-pasan? Ini 5 Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga Muda di 2025
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Duel MPV Sejuta Umat: Avanza Gen 2 vs Xpander Bekas, Pilih Mana?
-
10 Mobil Paling Irit BBM di Indonesia yang Cocok untuk Harian
-
Beli Mobil Bekas? Ini 7 Cek Wajib Biar Nggak Ketipu Penampilan Luar
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
3 Mobil Bekas Stylish dan Fungsional yang Cocok Banget untuk Wanita Karir Aktif
-
Dulu Diremehkan, Sekarang Diburu: Ini Alasan Chevrolet Spin Bekas Jadi Incaran Baru
-
Doyan Lari & Naik Gunung? Ini 5 Jurus Wajib Biar Wajah Pria Tetap Kinclong, Bukan Gosong!
-
Beli Mobil Bekas: Lebih Untung Cash atau Kredit? Ini Jawaban yang Harus Anda Tahu
-
6 Fakta Mengejutkan Kasus Tragis Bocah 6 Tahun di OKI: Dipicu Kecanduan Konten Dewasa