SuaraSumsel.id - Tidak semua anak berkembang dengan pola belajar yang sama. Beberapa anak mungkin terlihat kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah, sulit membaca, atau lambat dalam memahami instruksi.
Dalam banyak kasus, ini bukan karena anak malas atau tidak pintar, melainkan bisa jadi merupakan tanda learning disorder atau gangguan belajar.
Mengenali learning disorder sejak dini sangat penting agar anak bisa segera mendapat bantuan yang tepat dan tidak tertinggal dalam proses pendidikannya.
Lantas, bagaimana cara mengenalinya? Simak ulasan berikut ini.
Apa Itu Learning Disorder?
Learning disorder atau gangguan belajar adalah kondisi neurologis yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam memperoleh, mengolah, atau menyampaikan informasi.
Anak dengan gangguan belajar bukan berarti kurang cerdas, namun memiliki cara berpikir dan belajar yang berbeda.
Beberapa jenis gangguan belajar yang umum antara lain:
- Disleksia: kesulitan dalam membaca dan memahami teks
- Disgrafia: kesulitan dalam menulis secara terstruktur
- Diskalkulia: kesulitan dalam memahami konsep matematika
- ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder): kesulitan fokus dan kontrol impuls
- Gangguan pemrosesan auditori: kesulitan memahami informasi dari suara
Tanda-Tanda Learning Disorder yang Perlu Diwaspadai
Berikut adalah beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi awal adanya gangguan belajar pada anak:
1. Kesulitan Membaca dan Menulis
Baca Juga: 10 Aplikasi Edukasi Terbaik untuk Anak SD, Belajar Jadi Seru dan Interaktif
- Membalik huruf saat membaca atau menulis (misalnya “b” menjadi “d”)
- Lambat dalam mengeja kata
- Menghindari aktivitas membaca dengan alasan bosan atau sulit
2. Sulit Memahami Instruksi
- Bingung ketika diberi arahan lebih dari satu langkah
- Sering salah dalam mengerjakan tugas meski sudah dijelaskan
3. Kesulitan dengan Konsep Matematika
- Sulit menghitung sederhana seperti penjumlahan atau pengurangan
- Tidak memahami simbol atau urutan angka
4. Masalah Koordinasi Motorik
- Tulisan tangan berantakan dan sulit dibaca
- Sulit mengikat tali sepatu atau memegang alat tulis dengan benar
5. Kesulitan Fokus dan Perhatian
- Sering melamun saat pelajaran berlangsung
- Tidak bisa duduk diam dalam waktu lama
- Mudah teralihkan oleh suara atau gerakan di sekitar
6. Perubahan Perilaku atau Emosi
- Mudah frustrasi saat belajar
- Menunjukkan penolakan berlebihan terhadap kegiatan belajar
- Menunjukkan rasa percaya diri yang rendah
Kapan Harus Membawa Anak ke Ahli?
Jika Anda menemukan satu atau lebih dari tanda-tanda di atas secara konsisten selama beberapa bulan, sebaiknya segera konsultasikan dengan:
- Guru atau wali kelas untuk mendapat gambaran performa anak di sekolah
- Psikolog anak atau terapis pendidikan untuk pemeriksaan dan diagnosis lebih lanjut
- Dokter anak untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan medis yang mendasari
- Diagnosis dini dan penanganan yang tepat akan sangat membantu perkembangan anak, baik secara akademik maupun emosional.
Bagaimana Cara Mendukung Anak dengan Learning Disorder?
Jangan Menstigma Anak
Hindari memberi label negatif. Anak-anak dengan learning disorder tetap memiliki potensi besar jika dibimbing dengan benar.
Gunakan Metode Belajar yang Sesuai
Anak dengan disleksia, misalnya, lebih cocok belajar dengan pendekatan visual dan audio.
Berikan Dukungan Emosional
Dukung rasa percaya diri anak dengan memberi pujian atas usaha, bukan hanya hasil.
Libatkan Profesional
Terapis okupasi, terapis wicara, atau guru pendamping khusus dapat sangat membantu.
Buat Rutinitas yang Terstruktur
Anak dengan gangguan belajar membutuhkan struktur dan rutinitas yang konsisten agar tidak bingung.
Mengetahui tanda-tanda learning disorder sejak dini adalah langkah penting untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Dengan perhatian dan pendekatan yang tepat, anak tetap bisa berkembang secara akademik dan sosial tanpa merasa tertinggal.
Jika Anda ragu, jangan menunggu hingga anak mengalami frustasi atau kehilangan motivasi.
Konsultasi dengan ahli akan memberi jawaban dan solusi terbaik untuk perkembangan anak Anda.
Berita Terkait
-
10 Aplikasi Edukasi Terbaik untuk Anak SD, Belajar Jadi Seru dan Interaktif
-
Viral Warga Ngamuk, Rumah Pelaku Penculik Bocah 6 Tahun di OKI Rata dengan Tanah
-
Detik-detik RDP Diculik dan Dibunuh: Tangisan Terakhir Bocah 6 Tahun di OKI
-
Miris! Cuma 36 Persen Anak Usia Dini di Sumsel yang Sekolah, Ada Apa dengan PAUD?
-
Dokter Anak di Sumsel Kini Bisa Terima Laporan Kekerasan Anak, Ini Cara dan Perannya
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dari Enfagrow hingga Milo Cereal, Ini Daftar Lengkap Promo Susu dan Sereal Alfamart Terbaru
-
Bukan Sekadar Murah: Di Balik Ledakan Tren Thrifting Gen Z Melawan 'Tirani' Fast Fashion
-
Lupakan Merek Impor! 7 Sepatu Lari Lokal Ini Kualitasnya Bikin Kaget
-
Adu Jago Bikin Foto Miniatur AI: Gemini vs Copilot vs Midjourney, Mana Paling Keren & Gratis?
-
'Kok Pak Teddy Terus Dicari?' Viral Canda Prabowo, Sadar Pesonanya Kalah dari Sang 'Ajudan'