SuaraSumsel.id - Universitas Bina Darma (UBD) Palembang kembali disorot publik setelah muncul kasus skandal dana senilai Rp38 miliar yang menyeret dua petinggi yayasan.
Menyusul pelimpahan mereka ke kejaksaan dan penetapan sebagai tersangka, kampus swasta ini langsung melakukan pergantian pucuk pimpinan rektorat.
Dua Petinggi Ditahan, Gelombang Pergantian Dimulai
Pada Jumat (25/7/2025), Dittipideksus Bareskrim Polri menyatakan berkas perkara dua pejabat yayasan UBD—Linda Unsriana (LU) selaku Ketua Yayasan dan Ferly Corly (FC) sebagai Pembina Universitas dinyatakan telah lengkap dan dilimpahkan ke Kejari Palembang.
Keduanya kini ditahan selama masa persiapan sidang, masing-masing di Lapas Perempuan Merdeka dan Rutan Pakjo selama 20 hari ke depan
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, tak lama setelah pelimpahan, pihak Yayasan UBD langsung mengambil langkah cepat melalui rapat internal pada Kamis (24/7/2025).
Dipimpin oleh Pelaksana Tugas Ketua Yayasan, Dr. Bakti Setyadi, rapat memutuskan bahwa Prof. Dr. Sunda Ariana, MPd, MM akan digantikan posisi rektornya. Penggantinya adalah Prof. Dr. Edi Surya Negara, S.Kom, yang sebelumnya menjabat Wakil Rektor.
Siapa Prof. Edi Surya Negara?
Prof. Dr. Edi Surya Negara adalah guru besar bidang Teknik Informatika di UBD yang memiliki latar belakang akademik kuat, termasuk gelar doctoral dari Universitas Gunadarma dan spesialisasi di bidang data science serta keamanan jaringan.
Baca Juga: Modus Oknum Bhayangkari di Sumsel Janjikan Lulus Bintara, Ternyata Peras Rp1,6 Miliar
Strategi penunjukannya sebagai Plt. Rektor dianggap sebagai upaya untuk memberikan stabilitas tata kelola kampus dalam situasi krisis.
Pergantian ini bukan semata bentuk rotasi internal, melainkan respon serius terhadap isu serius yang mencoreng reputasi lembaga.
Skandal penggelapan dana dalam jabatan sebesar Rp38 miliar melibatkan figur penting dan berpotensi membuat citra pendidikan tinggi swasta di Sumsel tergerus.
Penetapan Prof. Sunda Ariana sebagai tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) juga ikut menambah tekanan publik, meski berkasnya masih dalam pendalaman oleh Bareskrim Polri.
Sementara Prof. Edi Surya Negara menjalankan tugas sebagai Pelaksana Tugas Rektor, publik menunggu kejelasan apakah ini hanya langkah sementara atau merupakan titik balik reformasi tata kelola UBD?
Ke depan, pengelolaan yayasan hingga transparansi laporan keuangan akan jadi sorotan utama.
Tag
Berita Terkait
-
Skandal Dana Rp38 Miliar? Dua Petinggi Bina Darma Palembang Resmi Ditahan
-
Skandal Kampus Palembang 2025: Bina Darma, UKB, dan PGRI Terbelit Masalah Serius
-
ASN Kemenkeu Terseret Kasus TPPU Rp38 Miliar Universitas Bina Darma Palembang
-
Kronologi Rektor Universitas Bina Darma Jadi Tersangka: Dari Sewa Lahan ke Jerat Hukum
-
Profil dan Biaya Kuliah Universitas Bina Darma Saat Rektornya Berurusan dengan Hukum
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Banjir Rezeki Digital! 15 Link Dana Kaget Hari Ini Siap Diburu, Kuota Cepat Habis
-
Cek Fakta: Viral Video Ibu dan Anak Tewas Berpelukan Korban Banjir Sumatera, Benarkah?
-
7 Rekomendasi Penginapan di Pagaralam untuk Liburan Sejuk dengan Pemandangan Gunung Dempo
-
7 Bedak Padat Korea untuk Tampilan Glass Skin bagi Pecinta Makeup Natural
-
Benteng Kuto Besak Palembang: Kisah Sejarah, Mitos, dan Spot Senja Paling Ikonik