SuaraSumsel.id - Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin atau Bandara SMB II Palembang resmi memasuki babak baru.
Pendaratan pesawat AirAsia dari Kuala Lumpur pada Jumat, 18 Juli 2025, bukan hanya menandai kembalinya status internasional bandara, tetapi juga memicu gelombang optimisme dan potensi besar yang siap menyusul.
Kembalinya rute Palembang-Kuala Lumpur ini diyakini menjadi langkah pembuka bagi maskapai lain untuk melirik Palembang sebagai destinasi strategis.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa kesuksesan AirAsia dalam membuka kembali keran internasional ini telah menarik perhatian maskapai asing lainnya.
Dua nama besar, Malindo Air yang kini beroperasi sebagai Batik Air Malaysia dan Scoot Air dari Singapura, dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan untuk membuka rute langsung ke Palembang.
Jika terwujud, ini akan menjadi lompatan besar bagi konektivitas udara Sumatera Selatan.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyambut positif perkembangan ini.
Menurut Herman Deru, efek domino dari pembukaan rute internasional ini sangat dinantikan untuk memacu perekonomian.
"Kami mengharapkan adanya peningkatan yang lebih signifikan, khususnya di sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan kedepan seiring dengan diaktifkannya penerbangan internasional di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang,” ujarnya.
Baca Juga: Kebakaran Hebat di 1 Ulu Palembang: 15 Rumah Ludes, 23 KK Kehilangan Tempat Tinggal
Hadirnya potensi maskapai baru seperti Scoot akan membuka akses langsung dari dan ke Singapura, salah satu hub transit terbesar di dunia.
Ini tidak hanya memudahkan warga Sumsel untuk bepergian ke lebih banyak negara, tetapi juga membuka pintu lebih lebar bagi wisatawan mancanegara dari berbagai belahan dunia untuk berkunjung ke Palembang.
Sementara itu, kembalinya Malindo Air akan memperkuat konektivitas dengan Malaysia dan jaringan rutenya.
CEO AirAsia Malaysia, Captain Fareh Mazputra, turut mengamini potensi besar Palembang.
"Dengan menghubungkan kembali Palembang ke jaringan kami yang luas, kami tidak hanya mempererat hubungan antar keluarga dan budaya, tetapi juga membuka jalur baru untuk pertukaran ekonomi, investasi, dan pariwisata," katanya.
Momentum ini menjadi bukti bahwa Palembang memiliki daya tarik pasar yang kuat, cukup untuk membuat maskapai internasional lainnya ikut ambil bagian dalam era baru penerbangan di Bumi Sriwijaya.
Tag
Berita Terkait
-
Kebakaran Hebat di 1 Ulu Palembang: 15 Rumah Ludes, 23 KK Kehilangan Tempat Tinggal
-
12 Rekomendasi Tempat Makan, Nongkrong dan Hiburan Malam Paling Update di Palembang
-
Warga Palembang Siap-siap! Listrik Padam 38 Jam pada Pekan Ini, Cek Wilayahmu
-
Bandara Palembang Dilirik Maskapai Asing: Malindo Air dan Scoot Air Buka Rute Internasional
-
Bobol ATM Majikan Rp348 Juta, Sopir di Palembang Ngaku Ketagihan Judi Online
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Skandal 99 Proyek Fiktif Terbongkar, Mantan Kadis Perkimtan Palembang Digiring ke Rutan
-
PTBA dan Kejati Lampung Teken PKS Bantuan Hukum untuk Perkuat Pengawasan Proyek Strategis
-
Yuk Merapat! Bank Sumsel Babel Hadir di Pagar Alam Coffee Festival 2025
-
PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Darurat untuk Korban Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Sampah Palembang Jadi Energi? Riset Ungkap Potensinya Setara 2,3 Juta Tabung Elpiji per Tahun