SuaraSumsel.id - Para petani di Sumatera Selatan patut tersenyum lega. Pasalnya, kesejahteraan mereka menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir, dengan lonjakan signifikan Nilai Tukar Petani (NTP) yang mencapai 120,83 pada tahun lalu.
Angka ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, sebagaimana dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel.
NTP merupakan indikator penting yang mencerminkan daya beli petani, dihitung dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (harga jual hasil pertanian) dengan indeks harga yang dibayar petani (biaya kebutuhan hidup dan produksi).
Kepala BPS Provinsi Sumatera Selatan Wahyu Yulianto menyatakan bahwa peningkatan NTP menunjukkan petani mampu menutupi biaya produksi dan konsumsi rumah tangga dengan hasil penjualannya, bahkan mendapatkan surplus.
"Ini sinyal bahwa sektor pertanian kita mulai bergerak ke arah yang lebih baik, terutama dari sisi kesejahteraan petani kecil," ujarnya dalam keterangan resmi.
Indeks harga yang diterima petani (IT): 148,68 (naik 19,65% dibanding 2023) sedangkan Indeks harga yang dibayar petani (IB): 123,03 (naik 4,06% dibanding 2023).
Kenaikan IT yang jauh lebih tinggi dibanding IB menjadikan petani sebagai pihak yang surplus alias untung dalam proses produksi. Artinya, pendapatan petani naik lebih cepat daripada pengeluaran mereka.
Masih Ada PR: 3 Subsektor Belum Pulih
Meski tren NTP secara umum membaik, namun tak semua subsektor pertanian merasakan hal serupa. Tiga subsektor masih menunjukkan NTP di bawah 100, yang artinya petani di sektor tersebut masih belum sejahtera secara ideal yakni hortikultura: NTP 91,42 (turun 4,89%), Perternakan: NTP 99,64 (turun 2,36%) dan Tanaman Pangan: NTP 98,26 (naik tipis 2,89%).
Sebaliknya, subsektor Perkebunan Rakyat melonjak paling tinggi dengan NTP 130,35 (naik 20,13%), menunjukkan nilai komoditas seperti karet, sawit, dan kopi masih jadi tulang punggung utama perekonomian petani Sumsel.
Baca Juga: Asap Mulai Mengancam! Sumsel Ajukan Perpanjangan Operasi Modifikasi Cuaca Cegah Karhutla
Harga Gabah dan Peran Pemerintah
Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani tercatat Rp5.769/kg, sedangkan gabah kering giling (GKG) Rp6.702/kg. Harga ini cukup kompetitif, meski sedikit di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.000/kg.
Pemerintah tetap menjamin petani tidak dirugikan melalui kebijakan HPP, dengan Bulog wajib menyerap gabah jika harga pasar turun di bawah batas tersebut. Ini menjadi bentuk nyata proteksi terhadap pendapatan petani padi di Sumsel.
Lonjakan NTP bukan sekadar angka. Ini menjadi bukti bahwa upaya pemerintah daerah, edukasi pertanian, perlindungan harga, serta semangat petani mulai membuahkan hasil. Namun, tantangan di sektor hortikultura dan peternakan tetap harus ditangani serius agar kesejahteraan merata di semua lini pertanian.
Berita Terkait
-
Asap Mulai Mengancam! Sumsel Ajukan Perpanjangan Operasi Modifikasi Cuaca Cegah Karhutla
-
Drama Penyerahan Diri Eks Kadis PMD Sumsel, Terjerat Korupsi Batik Desa Rp5 Miliar
-
Pengusaha Eksportir Karet Sumsel Sambut Positif Trump Deal: Ketegangan Dagang Mulai Reda
-
Ekspor Sumsel ke AS Capai Rp 1,5 Triliun, Tapi Kebijakan Baru Trump Bikin Waswas?
-
Eks Kadisnakertrans Sumsel Divonis 5 Tahun Penjara, Diminta Kembalikan Uang Rp1,3 Miliar
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
Pilihan
-
Ole Romeny Bagikan Kabar Gembira Usai Jalani Operasi, Apa Itu?
-
Krisis Air Ancam Ketahanan Pangan 2050, 10 Miliar Penduduk Dunia Bakal Kerepotan!
-
Mentan Amran Sebut Ada Peluang Emas Ekspor CPO RI ke AS usai Kesepakatan Tarif
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia
Terkini
-
Petani Sumsel Makin Kaya? Data BPS Ini Bikin Tak Percaya!
-
Asap Mulai Mengancam! Sumsel Ajukan Perpanjangan Operasi Modifikasi Cuaca Cegah Karhutla
-
Taklukkan Puncak Tanpa Lecet: Ulasan 5 Merek Sepatu Gunung Terbaik yang Paham Kaki Wanita
-
Drama Penyerahan Diri Eks Kadis PMD Sumsel, Terjerat Korupsi Batik Desa Rp5 Miliar
-
Danantara: BRI Mampu Jangkau Penjuru Negeri dan Menjadi Bagian Penting dalam Kehidupan Masyarakat