Strategi tersebut mencakup pengembangan inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) di sektor pertanian guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan.
Selain itu, penguatan riset serta pendampingan berbasis data juga menjadi prioritas, agar kebijakan dan program pembangunan tidak hanya reaktif, tetapi berbasis bukti dan kebutuhan lapangan.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, baik petani maupun pelaku usaha pangan, dipandang krusial agar mereka mampu beradaptasi dengan teknologi dan dinamika pasar.
Tak kalah penting, forum ini juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan petani untuk memperkuat posisi tawar dalam rantai pasok.
Semua langkah tersebut akan berjalan efektif jika didukung oleh sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah pembangunan pangan di Sumsel selaras dengan strategi nasional menuju swasembada yang berkelanjutan.
Seluruh strategi tersebut ditujukan untuk menjadikan Sumsel tidak hanya sebagai produsen pangan, tetapi juga sebagai model daerah dengan ketahanan ekonomi berbasis swasembada.
Transparansi dan Akses Data Terbuka
Sebagai bentuk akuntabilitas publik, BI Sumsel juga merilis Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumsel yang dapat diakses masyarakat melalui situs resmi www.bi.go.id. Laporan ini memuat data penting tentang inflasi, sistem pembayaran, hingga perkembangan sektor riil.
Kegiatan ini sekaligus memperkuat sinyal bahwa ketahanan pangan bukan hanya isu ketahanan sosial, melainkan investasi jangka panjang dalam menjaga kestabilan ekonomi lokal dan nasional.
“Forum ini menjadi refleksi nyata bahwa kekuatan ekonomi daerah bisa dibangun dari sawah, ladang, dan sinergi semua pihak,” pungkas Bambang Pramono.
Tag
Berita Terkait
-
SEF 2025: Sumsel Produksi Padi Ke 5 Nasional, Tapi Indeks Ketahanan Pangan Terpuruk?
-
Sumsel Catat Deflasi Mei 2025, Harga Cabai dan Bawang Turun Tajam
-
Digital Kito Galo 2025: QRIS Bikin Hidup Makin Mudah, Cukup Sikok Pacak Galo
-
Satu Sentuhan QRIS di Palembang: Gerbang Aman Menuju Dunia Transaksi Tanpa Batas
-
Sinergi dan Inovasi Ekonomi Syariah di SYAFARI 2025 Sumatera Selatan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Cek Fakta: Video Menkeu Purbaya Bongkar Kerugian BUMN Viral, Faktanya Begini
-
Ketika Akar Kembali Menguat: Harapan Sungsang IV yang Bertumbuh Bersama Medco
-
Cek Fakta: Viral Isu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Begini Faktanya!
-
Dukung Ekonomi Rakyat, BRI Kembangkan 41.715 Klaster Usaha dan LinkUMKM
-
Listrik Padam di Palembang Hari Ini, Cek Daftar Wilayah yang Terdampak!