Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 25 Juni 2025 | 20:31 WIB
puasa bulan Muharram

SuaraSumsel.id - Tahun baru Islam 1447 Hijriah segera tiba, dan bagi umat Muslim, ini bukan sekadar pergantian kalender, melainkan momen spiritual untuk memperbarui niat, memperkuat ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk mengawali tahun baru Islam adalah puasa sunnah Muharram.

Bulan Muharram bukanlah bulan biasa.

Bulan ini termasuk dalam empat bulan suci yang dimuliakan dalam Islam, dikenal sebagai Asyhurul Hurum: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Baca Juga: Rp400 Juta untuk 'Ibu': Kesaksian di Sidang Korupsi Banyuasin Seret Eks Ketua DPRD Sumsel?

Dalam Al-Qur’an, bulan-bulan ini disebut sebagai waktu yang diharamkan untuk melakukan peperangan dan ditekankan untuk memperbanyak amal ibadah.

Lebih dari itu, Rasulullah Muhammad saw secara langsung menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan Muharram sebagai momentum berpuasa.

Tak tanggung-tanggung, keutamaan puasa di bulan ini dijelaskan dalam berbagai hadits shahih dan hasan. Berikut lima di antaranya yang sangat layak menjadi motivasi kita untuk menjalankan puasa Muharram tahun ini:

1. Puasa Terbaik Setelah Ramadhan

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda:

Baca Juga: Jadi Dirut Bank Sumsel Babel, Ini 5 Fakta Menarik Harry Gale dan Tantangan Barunya

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”
(HR Muslim dari Abu Hurairah ra)

Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram memiliki keistimewaan khusus, bahkan disebut sebagai "bulan Allah", suatu penegasan yang sangat jarang digunakan dalam hadits. Ini menunjukkan betapa bulan ini memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam pandangan Islam.

2. Anjuran Berpuasa di Bulan-Bulan Suci

Dalam hadits dari al-Bahili, Rasulullah menegaskan pentingnya menjaga puasa, khususnya di bulan-bulan mulia termasuk Muharram:

“Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia.”
(HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Rasulullah bahkan menegur seseorang yang terlalu menyiksa diri dengan berpuasa tanpa panduan, dan mengarahkan agar ibadah puasa dilakukan secara proporsional, termasuk di bulan-bulan yang dimuliakan seperti Muharram.

Load More