Menurutnya, tingkat emisi sangat bergantung pada teknologi yang digunakan. PLTSa (PSEL) modern dengan sistem kontrol emisi canggih memang mampu menekan polutan hingga ambang batas aman, tetapi teknologi seperti itu membutuhkan biaya besar dan pengelolaan dengan standar tinggi.
“Butuh sistem kontrol emisi, membutuhkan kontrol lebih lanjut. PLTSa sendiri proyek berbiaya besar. Untuk sistem kontrol, memang perlu kajian serius,” ujarnya.
Secara regulasi, PSEL diakui sebagai bagian dari Energi Baru Terbarukan (EBT) karena memanfaatkan potensi energi lokal dari sampah organik dan limbah kota.
Pemerintah Indonesia melalui Perpres No. 35 Tahun 2018 dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah memasukkan energi dari limbah ke dalam bauran energi nasional.
Baca Juga: Pendaftaran SPMB Palembang 2025 Tahap 2 Dibuka, Ini Cara Daftar dan Link Resminya
Secara formal, kontribusi PSEL bisa dihitung dalam capaian energi bersih nasional jika memenuhi standar teknis dan lingkungan.
Lebih lanjut, Sodi menyebut bahwa PSEL dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, seperti ketersediaan listrik, pengurangan sampah, dan penciptaan lapangan kerja baru.
Namun, manfaat langsung berupa penurunan tarif listrik belum tentu dirasakan masyarakat karena harga listrik dari PLTSa masih lebih tinggi dibandingkan sumber energi lain, seperti PLTU batu bara.
“Listrik dari PLTSa juga dijual ke PLN, bukan langsung ke masyarakat, sehingga dampaknya lebih terasa secara sistemik. Untuk membuat listrik lebih terjangkau, diperlukan kebijakan tambahan seperti subsidi atau insentif tarif lagi,” ujarnya menjelaskan.
Meski potensi PLTSa menjanjikan, Sodi mengingatkan bahwa investasi untuk proyek Waste to Energy (WtE) tergolong mahal dan bisa menjadi beban bagi keuangan pemerintah daerah.
Baca Juga: Puluhan Wilayah Palembang & Sekitarnya Alami Pemadaman Listrik, Ini Jadwal Lengkapnya
Karena itu, pendekatan yang paling efektif tetap dimulai dari hulu, yakni dengan mengurangi produksi sampah dari sumbernya.
Ia menegaskan, solusi ideal persoalan sampah membutuhkan pendekatan holistik dengan menekankan prinsip ekonomi sirkuler.
Hal ini mencakup penegakan hukum, pembangunan infrastruktur persampahan, pemberian insentif ekonomi untuk mendukung pengolahan sampah, serta mendorong peran aktif masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah organik sejak dari rumah atau komunitas.
Jerat Denda Pembuang Sampah Sembarangan
Di sisi lain, Pemerintah Kota Palembang juga terus mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, belakangan gencar mensosialisasikan sanksi tegas bagi siapa pun yang kedapatan membuang sampah sembarangan.
Berita Terkait
-
Pendaftaran SPMB Palembang 2025 Tahap 2 Dibuka, Ini Cara Daftar dan Link Resminya
-
Puluhan Wilayah Palembang & Sekitarnya Alami Pemadaman Listrik, Ini Jadwal Lengkapnya
-
42 Ribu Siswa di Palembang Siap Terima Seragam Gratis, Ini Syaratnya
-
Sakit Hati Tak Dilibatkan, Warga Palembang Bacok Teman Sendiri Saat Potong Daging Kurban
-
41 Ribu Seragam Gratis untuk Anak Sekolah di Palembang, Cek 3 Syaratnya Sekarang
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
3.000 Pelari Siap Jelajahi Heritage Palembang Lewat Ampera Tourism Run 2025
-
Frozen Food Fair Alfamart! Diskon Besar Nugget, Bakso, hingga Fish & Chips Favorit
-
Segar dan Hemat! Ini Promo Yogurt Fair Alfamart, Harga Mulai Rp 2.800
-
Belanja Makin Seru, Frozen Food dan Yogurt Diskon Besar di Indomaret Juni 2025
-
Anti Boncos! 10 Bedak Ramah Kantong Terbaik yang Hasilnya Nggak Kalah dari Produk Jutaan