Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 08 Juni 2025 | 12:16 WIB
Ilustrasi saham. (unsplash)
  • 0,10%–0,13% (tergantung volume transaksi)

3. Stockbit

Stockbit awalnya dikenal sebagai komunitas diskusi saham, namun kini telah berkembang menjadi platform trading saham yang terintegrasi.

Kelebihan utama Stockbit adalah fitur komunitas dan analisis fundamental yang mendalam.

Fitur utama:

  • Komunitas investor aktif
  • Tersedia data finansial emiten lengkap
  • Akses ke berita pasar modal

Kelebihan:

Baca Juga: Crypto vs Emas, Mana Investasi Terbaik di Tengah Ketidakpastian Ekonomi?

  • Cocok untuk investor pemula maupun menengah
  • Fitur diskusi membantu keputusan investasi
  • Analisis fundamental sangat mendalam

Kekurangan:

  • Tidak semua fitur gratis
  • UI bisa terasa rumit bagi pengguna baru

Biaya transaksi:

  • Beli: 0,10%
  • Jual: 0,20%

4. MOST (Mandiri Online Securities Trading)

MOST merupakan platform milik Mandiri Sekuritas yang sudah lama berkecimpung di dunia pasar modal Indonesia.

Cocok untuk investor yang lebih serius dan membutuhkan layanan dari sekuritas konvensional.

Fitur utama:

Baca Juga: Investasi Saham vs Reksadana, Mana yang Lebih Untung di Tahun 2025?

  • Layanan konsultasi langsung
  • Materi edukasi investasi berkala
  • Akses ke laporan riset

Kelebihan:

  • Keamanan dan kredibilitas tinggi
  • Didukung institusi besar (Bank Mandiri)
  • Tersedia layanan full service

Kekurangan:

  • Setoran awal cukup tinggi (Rp500.000–Rp2 juta)
  • Aplikasi kurang ramah pemula dibanding lainnya

Biaya transaksi:

  • Beli: 0,18%
  • Jual: 0,28%

5. IPOT (Indo Premier Online Technology)

IPOT adalah salah satu pelopor aplikasi trading saham online di Indonesia. Aplikasi ini menawarkan banyak fitur profesional dengan minimum deposit Rp0.

Fitur utama:

  • Tanpa minimum deposit
  • Robo-trading untuk otomatisasi transaksi
  • Edukasi & analisis teknikal lengkap

Kelebihan:

Load More