SuaraSumsel.id - Duka mendalam menyelimuti masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) dengan wafatnya KH. Drs. H. Mal An Abdullah pada Kamis, 29 Mei 2025 pukul 12.18 WIB di ICU Rumah Sakit Siti Fatimah, Palembang.
Sosok yang dikenal luas sebagai pemersatu lintas agama ini meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif akibat penyakit yang dideritanya.
Kabar kepergian tokoh yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel ini dengan cepat menyebar melalui berbagai grup WhatsApp, khususnya di kalangan tokoh agama, masyarakat, pejabat daerah, hingga internal FKUB. Ungkapan belasungkawa pun mengalir deras dari berbagai penjuru.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Yai Mal An meninggal dunia hari Kamis, 29 Mei 2025, jam 12.18 di ICU RS Siti Fatimah. Mohon dimaafkan kesalahannya dan semoga Allah SWT mengampuni dosanya,” demikian isi pesan yang ramai beredar di tengah masyarakat.
KH. Mal An Abdullah bukan hanya ulama besar di lingkungan Nahdlatul Ulama, tetapi juga tokoh sentral dalam menjaga dan merawat nilai-nilai toleransi antarumat beragama di Bumi Sriwijaya.
Di bawah kepemimpinannya, FKUB Sumsel berkembang menjadi wadah penting untuk menjembatani perbedaan, meredam konflik horizontal, serta membuka ruang dialog lintas iman yang konstruktif.
Kepribadiannya yang teduh, tutur katanya yang halus, dan kemampuannya dalam merangkul berbagai golongan membuat sosoknya dicintai banyak kalangan.
Tak sedikit yang menyebutnya sebagai “Bapak Toleransi Sumsel”.
Nama KH. Mal An Abdullah bukanlah sosok asing di dunia birokrasi keagamaan.
Baca Juga: 7 Sektor Usaha Unggulan Koperasi Merah Putih di Sumsel yang Siap Majukan Desa
Ia sempat dipercaya menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sumsel pada periode 2007–2008.
Kiprah dan dedikasinya terus berlanjut bahkan setelah pensiun, terutama dalam menguatkan relasi harmonis antar umat beragama.
Kehilangan besar ini juga dirasakan langsung oleh jajaran pemerintahan. Gubernur Sumsel Herman Deru, yang datang melayat ke rumah duka di kawasan Kebun Bunga Palembang, menyampaikan belasungkawa dan penghormatan terakhir kepada sang tokoh.
“Saya, Walikota Palembang, dan semua yang hadir di sini merasa sangat kehilangan sosok KH. Mal An Abdullah yang adem dan mengayomi,” ujar Deru.
“Beliau adalah pribadi yang bisa menata emosi, meneduhkan suasana, dan memberi solusi di tengah perbedaan," sambung Deru.
Bagi warga Sumsel, wafatnya KH. Mal An Abdullah bukan sekadar kehilangan seorang ulama, tetapi juga hilangnya sosok panutan, penyejuk, dan penjaga harmoni sosial. Warisan perjuangan beliau akan selalu dikenang dan diupayakan untuk diteruskan oleh generasi penerus.
Berita Terkait
-
7 Sektor Usaha Unggulan Koperasi Merah Putih di Sumsel yang Siap Majukan Desa
-
6 Tari Sambut dan 125 Seniman Akan Ramaikan Lawang Borotan Palembang
-
Bocah 7 Tahun di Muratara Diculik Gara-gara Utang Rp 8 Juta, Ini Fakta Lengkapnya
-
Dompet Aman di Sumsel? Ini Perbandingan Biaya Hidup Antar Kota
-
Guncangan Terasa di Rumah, BMKG: Gempa Banyuasin Akibat Aktivitas Sesar Lokal
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
-
Tiga Lembaga Ekonom Kritik Pemerintah: Gelombang Demo Cerminan Gagal Kelola Ekonomi Berkeadilan!
Terkini
-
Mereda Seketika! Momen Ketua DPRD Sumsel 'Taklukkan' Mahasiswa dari Mobil Komando
-
Tanggal Muda Makin Manis! Dana Kaget Awal Bulan Cair untuk yang Beruntung
-
Gelombang Kedua Datang, Massa Mahasiswa Justru Terbelah di Gedung DPRD Sumsel
-
BRI Percepat Kenaikan Kelas UMKM, Ratusan Ribu Pengusaha Rasakan Manfaat KUR
-
Barikade Polwan Ditarik, Mahasiswa Berhasil Memasuki Halaman Gedung DPRD Sumsel