Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 28 Mei 2025 | 10:53 WIB
Ilustrasi saham (shutterstock)

Perbandingan Saham vs Reksadana di 2025

Tingkat Pengembalian (Return)

Saham memberikan potensi return yang lebih tinggi, terutama jika investor mampu memilih saham unggulan dan menjualnya pada saat yang tepat.

Reksadana cenderung memberikan return yang lebih stabil, meskipun tidak setinggi saham individual. Namun, hasilnya tetap kompetitif, terutama pada reksadana saham yang dikelola dengan baik.

Baca Juga: BRI Bayarkan Dividen Tunai ke Rekening Investor, Nilai Total Mencapai Rp31,4 Triliun

Risiko

Risiko saham lebih tinggi karena fluktuasi harga pasar. Investor bisa kehilangan sebagian besar modal jika harga saham anjlok.

Risiko reksadana lebih rendah karena adanya diversifikasi dan pengelolaan oleh profesional. Namun, reksadana tetap bisa mengalami penurunan nilai, terutama reksadana saham.

Kemudahan dan Aksesibilitas

Saham membutuhkan waktu dan keahlian untuk menganalisis. Investor aktif harus rajin mengikuti berita pasar dan laporan keuangan.

Baca Juga: Bagikan Nilai Tambah bagi Pemegang Saham, BRI Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025

Reksadana lebih mudah diakses dan cocok untuk investor pasif. Dengan modal kecil, siapa pun bisa mulai berinvestasi melalui platform digital.

Likuiditas

Saham sangat likuid. Anda bisa membeli dan menjual saham kapan saja selama jam bursa.

Reksadana umumnya bisa dicairkan dalam waktu 1–7 hari kerja, tergantung pada jenis dan kebijakan manajer investasi.

Biaya

Saham memiliki biaya transaksi seperti fee broker dan pajak atas keuntungan.

Load More