SuaraSumsel.id - Suasana duka menyelimuti Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel).
Sebuah kecelakaan tragis terjadi di perairan Sungai Rawas pada Senin (12/5/2025) siang, saat sebuah perahu getek yang mengangkut enam orang penumpang karam di tengah derasnya arus sungai.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia dalam kejadian ini, yakni Sri Numala Ensari Bintang (36) dan anak keduanya, Alif Nugroho (10). Sementara empat penumpang lainnya berhasil selamat dari maut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Muratara, Ahmad Yulian, membenarkan insiden memilukan ini.
Menurut keterangan awal, perahu getek yang digunakan warga untuk menyeberang sungai tiba-tiba oleng dan terbalik di tengah perjalanan.
“Diduga perahu oleng akibat tidak seimbang saat membawa penumpang dan langsung karam. Beberapa penumpang bisa menyelamatkan diri, namun ibu dan anak ini tidak sempat tertolong,” ungkap Ahmad Yulian.
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan segera dikerahkan untuk melakukan proses pencarian dan evakuasi korban.
Kronologi Kejadian
Menurut Kapolsek Rupit, AKP Dhenny Satriya, saat kejadian terdapat enam orang di atas perahu. Empat orang berhasil menyelamatkan diri: Sifa, Mardiana, Rara Karisa, dan Alkarim. Namun, Sri dan anaknya Alif tenggelam karena diduga tidak bisa berenang.
Baca Juga: Saat Hutan Menyusut, Perajin Rotan Bertahan dengan Bahagia: Perlawanan Sunyi dari Desa
“Kami sangat berduka. Ini adalah musibah yang mengagetkan seluruh warga. Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia tidak jauh dari lokasi karamnya perahu,” ujar AKP Dhenny.
Jenazah keduanya dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan malam itu juga di desa asal mereka.
Kejadian ini menjadi pukulan berat bagi warga sekitar yang setiap hari mengandalkan perahu getek sebagai sarana transportasi lintas sungai. Di wilayah pedalaman seperti Muratara, jembatan penghubung belum tersedia merata, dan getek menjadi satu-satunya moda untuk menyebrangi sungai.
Pemerintah daerah menyampaikan duka cita dan akan segera melakukan evaluasi terhadap keselamatan transportasi sungai.
“Dalam waktu dekat, kami akan memeriksa standar keselamatan seluruh perahu getek yang beroperasi. Kami juga akan berkoordinasi untuk penyediaan pelampung dan edukasi keselamatan dasar bagi warga,” tambah Ahmad Yulian.
Insiden ini menggarisbawahi besarnya risiko yang dihadapi warga di daerah pedalaman yang masih bergantung pada moda transportasi tradisional seperti perahu getek.
Di banyak wilayah terpencil di Indonesia, terutama yang dipisahkan oleh aliran sungai besar seperti di Musi Rawas Utara, moda transportasi sungai masih menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat untuk bepergian, mengantar anak ke sekolah, pergi ke pasar, atau mengakses layanan kesehatan.
Sayangnya, fasilitas ini kerap beroperasi tanpa standar keselamatan yang memadai.
Tidak adanya pelampung sebagai perlengkapan wajib, minimnya pelatihan keselamatan bagi pengemudi dan penumpang, hingga absennya pengawasan dari otoritas terkait, membuat setiap penyeberangan menjadi taruhan nyawa.
Dalam kondisi seperti ini, satu kesalahan kecil seperti kelebihan muatan atau perubahan arus air bisa berakibat fatal.
Aktivis keselamatan transportasi lokal, Dedy Saputra, menyoroti betapa pentingnya perhatian serius dari pemerintah.
“Pembangunan jembatan penghubung antar desa harus dipercepat, dan regulasi soal keselamatan harus diterapkan dengan tegas, termasuk kewajiban penyediaan dan penggunaan pelampung dalam setiap perahu yang beroperasi,” kata Dedy.
Ia juga mengingatkan bahwa banyak korban yang jatuh dalam kecelakaan serupa selama ini hanya menjadi bagian dari statistik tahunan, tanpa tindak lanjut konkret yang mencegah kejadian serupa terulang.
“Keselamatan warga harus menjadi prioritas. Jangan sampai korban berikutnya hanya menjadi angka statistik,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Saat Hutan Menyusut, Perajin Rotan Bertahan dengan Bahagia: Perlawanan Sunyi dari Desa
-
Baru 3 Bulan Cerai, Wanita Muda di PALI Jadi Korban Nafsu Ayah Kandungnya Sendiri
-
56 Napi Diboyong ke Nusakambangan karena Ulah Brutal, Ini Dalih Menteri Imipas
-
Viral Motor Dinas Kades Digadaikan Oknum Polisi Satuan Narkoba di OKU Timur
-
Sopir Angkutan Feeder Palembang Belum Gajian, PT TGM Akui Tunggakan Rp1 Miliar
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
10 Link DANA Kaget Hari Ini: Siap-siap Kejutan Saldo Gratis!
-
Fenomena Hujan Es Guyur OKU, Warga Diminta Waspada Tiga Hari ke Depan
-
Ketika Buah Menyatu dengan Sinyal: Kisah Isti dan Telkomsel Menanam Harapan di Hari Pelanggan
-
Bikin Haru! Celine Evangelista Ungkap Alasan Masuk Islam: Hidup Lebih Bahagia
-
Hari Patah Hati Nasional? Arhan Jatuhkan Ikrar Talak, Pernikahan dengan Zize Resmi Berakhir