Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 22 April 2025 | 23:08 WIB
Paus Fransiskus wafat

“Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Dia mengajarkan kita untuk menghidupi nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian dan kasih universal, terutama keberpihakan kepada mereka yang paling miskin dan terpinggirkan,” ujar Kardinal Farrell.

Masa Sede Vacante dan Doa Umat

Wafatnya Paus Fransiskus menandai dimulainya masa Sede Vacante — ketika Tahta Suci tidak diduduki oleh seorang Paus.

Dalam tradisi Gereja, selama sembilan hari setelah Paus wafat akan diadakan rangkaian doa dan Misa Requiem (Novemdiales) sebagai penghormatan terakhir dan permohonan rahmat bagi jiwa Paus yang telah berpulang.

Baca Juga: Dampak Mengerikan 7 PLTU di Sumatera: Polusi Parah, Ribuan Nyawa Terancam

Mgr. Yohanes menjelaskan bahwa selama masa Sede Vacante, doa umat dalam liturgi akan mengalami penyesuaian.

Pada bagian Doa Syukur Agung, umat akan memohon agar Tuhan segera menganugerahkan seorang Paus baru, sementara dalam bagian doa arwah, nama Paus Fransiskus akan disebut sebagai bentuk penghormatan dan doa bersama.

"Secara khusus, di seluruh Keuskupan Agung Palembang, kita akan mendoakan beliau menurut tradisi kita, yakni pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, tahun pertama, tahun kedua, dan hari ke-1000 sejak wafatnya," kata Mgr. Yohanes.

Menantikan Penerus Sang Gembala

Dengan wafatnya Paus Fransiskus, seluruh kardinal Gereja Katolik dari berbagai penjuru dunia akan berkumpul di Vatikan untuk mengadakan Konklaf, yakni proses tertutup untuk memilih Paus baru.

Baca Juga: Ini Penjelasan Panjang Alex Noerdin Usai Diperiksa Kasus Pasar Cinde

Sejarah mencatat bahwa proses ini bisa berlangsung dalam hitungan hari maupun minggu, tergantung dinamika dan kesatuan suara para kardinal.

Load More