Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 19 April 2025 | 22:22 WIB
Ratusan remaja bersiaga tawuran di simpang veteran Palembang

Rizal (52), seorang saksi mata yang bekerja menjaga depot kayu yang terletak tak jauh dari lokasi kejadian, memberikan kesaksian yang memperkuat kengerian situasi tersebut.

Ia menuturkan bahwa kerumunan pemuda itu berada di lokasi konfrontasi selama kurang lebih satu jam sebelum akhirnya dibubarkan oleh pihak kepolisian yang tiba di lokasi.

"Awalnya mereka berkumpul di sana tepat di simpang lampu merah sana. Ramai, mungkin bisa ratusan orang. Mulai bubarnya sebelum azan Subuh, dibubarkan polisi," kata Rizal sambil menunjukkan lokasi persis tempat para remaja itu berkumpul.

Saat kejadian, Rizal sedang bekerja lembur di depot kayu. Sekitar pukul 03.00 dinihari, ia dikejutkan oleh suara keributan yang sangat bising dan raungan knalpot motor yang memekakkan telinga.

Baca Juga: Dukun Cabul di Palembang Hamili Mahasiswi dengan Modus Ritual 'Pembersihan'

Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Rizal memberanikan diri mengintip dari kejauhan dan melihat pemandangan yang membuatnya khawatir. Dua kelompok pemuda dengan jumlah yang sangat besar sudah berkumpul di persimpangan jalan.

Mengingat potensi bahaya dan kekhawatiran depot kayunya menjadi sasaran amukan massa dalam aksi tawuran, Rizal dengan sigap mengambil tindakan pencegahan. Ia langsung menutup tumpukan kayu dan pintu yang berada di luar depot menggunakan seng agar terhindar dari lemparan benda-benda berbahaya.

"Saya mendengar banyak suara knalpot motor dan berisik lah pokoknya. Kayaknya ada bom molotov, sebab saya lihat asap ngebul. Karena ramai seperti itu saya langsung tutup kayu-kayu pakai seng," ujarnya dengan nada cemas dan khawatir.

Menurut perkiraan Rizal, para pemuda yang terlibat dalam aksi konfrontasi tersebut kemungkinan besar adalah warga sekitar yang bergabung dengan kelompok lain dari luar wilayah tersebut. "Pemuda yang tinggal di dekat sini sepertinya ada. Kalau musuhnya tidak tahu dari mana," katanya.

Aksi yang sangat berpotensi menimbulkan bentrokan fisik dan korban jiwa ini akhirnya berhasil diredam setelah para remaja melihat kedatangan mobil patroli dari Polsek Ilir Timur II di lokasi kejadian. "Ada mobil polisi datang makanya mereka bubar. Kalau yang saya lihat tidak ada yang diamankan," imbuh Rizal.

Baca Juga: Inspirasi Parenting dari dr Aisah Dahlan di Talkshow IIPK Bank Sumsel Babel

Kepolisian membenarkan adanya aksi konfrontasi antar kelompok remaja tersebut.

Load More