Beberapa keluarga lebih memilih untuk tetap menggunakan emas sebagai simbol pemberian mas kawin, meski harus menghadapi tantangan finansial.
Konflik Budaya dan Ekonomi
Perdebatan tentang mas kawin dalam bentuk emas versus uang ini mencerminkan konflik antara tradisi budaya dan kebutuhan ekonomi modern.
Pada dasarnya, mas kawin adalah simbol dari rasa hormat dan komitmen. Namun, dengan harga emas yang melonjak tinggi, ini tentu menjadi dilema bagi banyak pasangan.
Perubahan nilai emas yang cepat sering kali memaksa keluarga untuk menyesuaikan, dan itu bisa menambah beban psikologis di tengah persiapan pernikahan.
Namun ini juga merupakan kesempatan untuk merefleksikan kembali makna dari mas kawin itu sendiri.
Mas kawin seharusnya bukan tentang jumlah yang besar atau bentuk tertentu, melainkan tentang niat dan makna dari pemberian itu.
Mas Kawin sebagai Simbol Komitmen
Di sisi lain, banyak pihak yang berpendapat bahwa mas kawin dalam bentuk emas tetap memegang peranan penting dalam memuliakan pernikahan.
Baca Juga: Proyek Rp330 Miliar Mangkrak, Siapa Bakal Jadi Tersangka Korupsi Pasar Cinde?
Keluarga besar pengantin perempuan, terutama, masih melihat mas kawin sebagai simbol dari penghargaan yang diberikan oleh pihak pengantin pria.
“Mas kawin itu bukan hanya soal harga atau jumlah gramnya, tapi lebih ke komitmen. Emas, sebagai bentuk pemberian yang berharga, menunjukkan keseriusan dalam pernikahan,” ujar Nurul, ibu dari salah satu calon pengantin perempuan.
“Memang harganya naik, tapi itu bagian dari tradisi yang harus dihargai dan dijaga,” sambungnya.
Peluang untuk Perubahan Tradisi
Namun, ada juga pandangan yang lebih terbuka terhadap kemungkinan perubahan dalam praktik tradisional ini.
Beberapa kalangan di Palembang mulai melihat bahwa mengganti mas kawin dengan uang bukanlah hal yang salah, selama tetap mempertahankan esensi dari pernikahan itu sendiri.
Tag
Berita Terkait
-
Proyek Rp330 Miliar Mangkrak, Siapa Bakal Jadi Tersangka Korupsi Pasar Cinde?
-
Trafik Data Indosat di Sumsel Melesat Saat Lebaran, Kinerja Jaringan Terjaga
-
Momen Haru 305 Lansia Indralaya Resmi Diwisuda, Ini Kisah di Baliknya
-
Helmy Yahya Resmikan AKKSI Sumsel: Misi Bangun Palembang Dengan Konten Positif
-
Sempat Gandeng RK, Kini Herman Deru Siapkan Rp100 Miliar Bangun Pasar Cinde
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Buruan! 11 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair Kalau Kamu Cepat Klaim
-
7 HP Murah untuk Suara Lebih Nendang Saat Nonton Film, Cocok buat Pengguna Budget 1 - 2 Jutaan
-
7 Mobil Bekas 9 Penumpang di Bawah Rp100 Juta untuk Usaha Travel, Muat Banyak & Irit
-
5 Bedak Tabur Paling Halus untuk Tampilan Natural Tanpa Rasa Tebal
-
Bank Sumsel Babel Hadir Lebih Dekat bagi Masyarakat Pulau Rimau melalui Kantor Kas Baru