Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 12 April 2025 | 22:16 WIB
Bincang Buku Puisi Pulang Aina Rumiyati Aziz

SuaraSumsel.id - Di siang yang perlahan beranjak menuju sore, dalam suasana yang tenang namun menyimpan getar-getar halus di penghujung pekan ini, ruangan di Hotel Amaris Palembang mendadak berubah menjadi ruang penuh resonansi batin.

Seolah menjadi saksi diam atas perjalanan seorang Aina Rumiyati Aziz.

Sosok yang tidak hanya dikenal sebagai penulis, tetapi juga jurnalis, pengacara, dan perenung kata yang mempersembahkan karyanya yang terbaru, sebuah buku puisi berjudul Pulang.

Sebuah judul yang tampak sederhana, namun menyimpan kedalaman makna yang menghunjam.

Baca Juga: UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda

Pulang bukan hanya kata kerja yang menunjukkan arah atau tujuan dari sebuah perjalanan, bukan sekadar kembali ke rumah setelah bepergian.

Lebih dari itu, Pulang dalam puisi-puisi Aina menjadi peristiwa batin yang sunyi, gerak spiritual yang senyap namun sarat makna dan upaya menjangkau kembali sesuatu yang mula-mula .

Sebuah pengembaraan dalam kata-kata yang tidak ditulis untuk menjelaskan, melainkan untuk menemani pembaca menelusuri jalan pulang mereka sendiri.

Pulang menjadi lebih dari sekadar perjalanan, ia menjelma makna sebagai peristiwa batin yang dalam, gerak spiritual yang perlahan namun pasti, dan upaya menjangkau kembali sesuatu.

Aina menggambarkan bahwa pulang bukan hanya kembali ke tempat, tetapi kembali kepada rasa, kepada asal, kepada sesuatu yang pernah hangat dan utuh.

Baca Juga: Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?

Dan pada akhirnya, yang paling purna, pulang adalah menuju kepada Sang Pencipta, kepada Tuhan. Maka Pulang bukan sekadar kumpulan puisi, tetapi peta sunyi bagi siapa pun yang membacanya.

Load More