SuaraSumsel.id - Harga emas perhiasan di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) terus merangkak naik usai perayaan Lebaran Idul Fitri 1446 H, bahkan berhasil menembus angka fantastis Rp10 juta per suku (6,7 gram) pada 10 April 2025.
Fenomena ini menjadi perhatian tersendiri, sebab lonjakan tersebut terjadi di tengah tren harga emas logam mulia yang justru cenderung stabil, bahkan menunjukkan sedikit penurunan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, terutama di Toko Emas Laris yang terletak di Jalan Rustam Efendi, kawasan 17 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 1, harga cincin emas perhiasan kini dipatok senilai Rp10 juta per suku, sementara kalung dan gelang dijual sedikit lebih rendah, yakni Rp9.950.000 per suku.
Kenaikan tajam ini diyakini dipengaruhi oleh lonjakan permintaan usai Lebaran, ketika banyak masyarakat mencari perhiasan emas baik untuk dikenakan saat silaturahmi maupun sebagai bentuk investasi tradisional.
Baca Juga: Update Harga Emas Pegadaian Kamis: Semua Jenis Kompak Meroket
Di sisi lain, harga emas perhiasan memang memiliki dinamika tersendiri yang berbeda dengan logam mulia, karena dipengaruhi pula oleh biaya pembuatan, model, dan tren pasar.
Tak heran jika emas perhiasan di pasaran justru terus melonjak meski harga logam mulia belum tentu mengikuti arah yang sama.
Fenomena ini semakin mengukuhkan emas perhiasan sebagai salah satu pilihan favorit masyarakat Palembang, baik sebagai simbol status sosial maupun bentuk simpanan bernilai tinggi yang dapat diwariskan lintas generasi.
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Pemilik Toko Emas Golden Mulia, Jasmine mengatakan, harga emas hari ini tertinggi sepanjang masa karena sentuh Rp10 juta sesuku atau naik Rp50.000 dari hari sebelumnya.
“Harga emas naik sebanyak Rp50.000, jadi kami jual hari ini Rp10 juta sesuku, pembeli masih seperti biasa, emas tetap diminati walaupun harganya naik,” katanya.
Baca Juga: Sederet BUMD Pemprov Sumsel Dilaporkan 'Tidak Sehat', Ini Daftarnya
Kenaikan harga emas perhiasan di Palembang yang terus berkilau pasca-Lebaran ternyata sejalan dengan meningkatnya animo masyarakat untuk melakukan gadai emas di Pegadaian.
Fenomena ini mencerminkan dua sisi kebutuhan masyarakat yang saling bertautan.
Di satu sisi, emas tetap menjadi aset yang diminati karena nilainya yang stabil bahkan terus menanjak, sementara di sisi lain, tekanan kebutuhan finansial mendorong warga untuk menjadikan emas sebagai solusi instan dalam mendapatkan dana tunai.
Menurut Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil III, Novryandi, terjadi lonjakan aktivitas gadai emas sebesar 2 hingga 3 persen setiap harinya sejak berakhirnya Idul Fitri.
Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat yang datang ke Pegadaian membawa emas perhiasan untuk digadaikan, dengan alasan utama kebutuhan biaya pendidikan anak, disusul kebutuhan sehari-hari lainnya.
Lonjakan ini bukan hanya mencerminkan situasi ekonomi masyarakat pasca-Lebaran, tetapi juga memperlihatkan bagaimana emas tetap menjadi andalan dalam menghadapi berbagai kondisi keuangan, baik sebagai bentuk simpanan jangka panjang maupun sebagai alat bantu likuiditas yang mudah dan cepat diakses.
Geliat ini mempertegas posisi Pegadaian sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, serta menyoroti betapa kuatnya peran emas perhiasan sebagai penyangga ekonomi keluarga di tengah situasi yang serba dinamis.
“Tapi masih banyak juga yang menebus (barang gadai), karena masih ada THR lebih setelah lebaran,” katanya.
Sementara kata Kepala Badan Statistik (BPS) Palembang Edi Subeno, meski harga emas terus naik, namun emas masih jadi alat investasi paling aman. Karena jelasnya, menyimpan emas sebagai aset merupakan alat transaksi paling mudah.
“Emas berapa tahun disimpan, nilainya mengikuti inflasi, kemudian emas mudah untuk dijual. Sistem investasi emas, dijual cepat laku ketimbang tanah, ataupun aset lainnya seperti bangunan,” ujarnya menjelaskan.
Berita Terkait
-
Makin Cuan, Harga Emas Hari Ini Tembus hingga Rp1,942 Juta per Gram
-
Ridwan Kamil Temui Lisa Mariana di Palembang saat Tinjau Proyek Islamic Center
-
Harga Emas 24 Karat Hari Ini Lampung, Ketentuan Pembelian dan Penjualan
-
Jejak Digital Artis yang Mendukung Fitri Agustinda, Eks Wawako Palembang Tersandung Korupsi
-
Harga Emas Antam Melonjak Rp23.000 per Gram, Akhiri Tren Turun Empat Hari Beruntun
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
Terkini
-
Pulang: 121 Puisi Aina Rumiyati Aziz dari Dieng hingga Peluncuran di Palembang
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah