Tasmalinda
Senin, 07 April 2025 | 19:16 WIB
Gadis Cirebon diperkosa di Hutan Empat Lawang, Sumsel

SuaraSumsel.id - Kisah tragis menimpa seorang gadis berusia 26 tahun, asal Cirebon, Jawa Barat yang menjadi korban kejahatan keji berupa perampokan dan pemerkosaan saat mengunjungi Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Ironisnya, dalang dari tindak kriminal tersebut adalah pria berinisial Gusti (22), yang baru lima bulan dikenalnya lewat media sosial.

Janji manis dan rayuan cinta yang disampaikan pelaku ternyata hanyalah jebakan yang berujung pada mimpi buruk bagi korban.

Menurut informasi yang dihimpun, awalnya pelaku mengajak S datang ke Empat Lawang dengan dalih ingin mengenalkannya kepada orangtuanya.

Baca Juga: Diskotik Bekas Lokalisasi Kampung Baru Palembang Kembali Jadi Sarang Narkoba?

Tanpa curiga dan bermodalkan keyakinan bahwa hubungan mereka akan dibawa ke arah yang lebih serius, S pun berangkat dari Cirebon menuju Sumatera Selatan untuk bertemu langsung dengan sang kekasih dunia maya.

Namun setibanya di lokasi, bukan sambutan hangat keluarga yang ia temui, melainkan sebuah rencana jahat yang telah disusun oleh Gusti bersama dua rekannya.

Kapolres Empat Lawang, AKBP Aziz Septiadi, membenarkan penangkapan pelaku utama, Gusti, yang merupakan otak dari tindakan bejat tersebut.

Dalam keterangannya pada Senin (7/4/2025), Aziz mengungkapkan bahwa peristiwa memilukan itu bermula dari pertemuan korban dan pelaku yang tampaknya berjalan normal.

Namun, di tengah perjalanan, pelaku justru membawa korban ke tempat sepi, di mana dua rekannya sudah menunggu. Di tempat itulah korban mengalami kekerasan, dirampok barang berharganya, dan diperkosa secara bergiliran oleh para pelaku.

Baca Juga: Warga Tanjung Sakti Lahat Ingin Blokade Jalan Nasional, Tolak Proyek Panas Bumi

“Korban datang ke Empat Lawang dengan niat baik untuk bertemu dengan pelaku yang dikenalnya melalui media sosial. Tapi pelaku memanfaatkan kepercayaan itu untuk melakukan kejahatan bersama dua orang lainnya,” ujar AKBP Aziz.

Saat ini, ketiga pelaku telah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Empat Lawang. Polisi juga tengah mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku dalam aksi serupa sebelumnya, mengingat modus yang digunakan sangat terstruktur dan menunjukkan adanya perencanaan matang.

Kasus ini menjadi pengingat keras akan bahaya hubungan virtual yang dibangun tanpa mengenal latar belakang lawan bicara secara mendalam.

Kisah ST bukan hanya menyisakan luka, tapi juga menjadi pelajaran penting bahwa cinta sejati tidak pernah dibangun di atas kebohongan dan kekerasan.

Kepercayaan yang tulus tidak seharusnya dibalas dengan pengkhianatan sekeji ini. Kini, korban masih dalam pemulihan trauma mendalam, sementara hukum akan bicara bagi mereka yang telah merampas martabat dan kemanusiaannya.

Gadis Cirebon diperkosa di Hutan Empat Lawang, Sumsel

Kronologi

Kisah tragis yang menimpa S (26), gadis asal Cirebon, semakin memilukan saat kronologi peristiwa dibeberkan oleh pihak kepolisian.

Setelah tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang sekitar pukul 12.00 WIB, korban langsung dijemput oleh pelaku Gusti yang selama ini berkomunikasi dengannya melalui media sosial.

Dengan penuh kepercayaan dan harapan bahwa pertemuan ini akan menjadi awal dari hubungan yang lebih serius, S mengikuti ajakan Gusti untuk menuju Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, guna mencari penginapan.

Tak ada sedikit pun kecurigaan dari korban bahwa niat baiknya akan dibalas dengan rencana keji.

Namun, keesokan harinya, Jumat (4/4/2025), mimpi indah yang semula dibayangkan S berubah menjadi mimpi buruk.

Gusti yang berjanji akan mengajaknya berwisata ke Kota Pagar Alam, justru membawa korban ke arah yang berlawanan, yakni ke sebuah hutan sunyi di Desa Gunung Meraksa Lama.

Di tengah kesunyian hutan, S dikejutkan oleh kemunculan dua pria asing yang kemudian diketahui sebagai rekan pelaku, yakni Jon dan Rizal.

Di sinilah kengerian sesungguhnya dimulai.

Korban diturunkan secara paksa dari sepeda motor, ditodong dengan senjata tajam, lalu diikat tak berdaya.

Dalam keadaan panik dan ketakutan, barang-barang berharganya pun dirampas secara brutal, mulai dari handphone, perhiasan emas, uang tunai Rp 1,2 juta, hingga kartu ATM miliknya.

Tak hanya berhenti sampai di situ, penderitaan ST mencapai puncaknya saat ketiga pria tersebut, termasuk Gusti yang selama ini ia percaya, memperkosanya secara bergilir.

Tindakan biadab itu dilakukan tanpa rasa belas kasihan, menjadikan S sebagai korban dari pengkhianatan, kekerasan, dan pelecehan yang mengiris nurani.

Load More