“Sudah dilakukan olah TKP, dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Kami juga sedang memeriksa rekaman CCTV dan meminta keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi,” tambah Andrie.
Citra Kota Dipertaruhkan
Kejadian yang menimpa Konstantin menjadi pengingat pahit bahwa pelaku kejahatan tidak pandang bulu dalam memilih korbannya.
Bahkan WNA yang tengah menikmati keindahan dan kekayaan budaya Indonesia pun tidak luput dari incaran.
Baca Juga: WNA Rusia di Palembang Jadi Korban Curanmor, Drone dan GoPro Raib
Hal ini sontak menjadi pembicaraan hangat di media sosial dan kalangan wisatawan.
Banyak yang menyayangkan lemahnya pengawasan di lokasi-lokasi publik, seperti warung makan, yang selama ini menjadi tempat persinggahan favorit para pelancong.
Bagi Konstantin, kehilangan ini bukan hanya berdampak pada perjalanan fisiknya, tetapi juga menyangkut hilangnya data digital berupa foto dan video dokumentasi perjalanannya, yang mungkin bersifat pribadi maupun profesional.
Peristiwa ini juga menjadi tamparan bagi aparat keamanan dan pemerintah kota untuk meningkatkan sistem pengamanan publik.
Apalagi Palembang selama ini dikenal luas sebagai kota bersejarah dan kuliner yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baca Juga: Sayang Dibuang! Ini Cara Benar Simpan Kue Basah Palembang Pasca Lebaran
Dorongan Untuk Evaluasi Keamanan
Insiden ini membuka kembali perbincangan tentang perlunya peningkatan sistem keamanan di area publik, terutama di kota-kota besar.
CCTV yang tersebar, patroli berkala, dan kerja sama dengan masyarakat menjadi kebutuhan mendesak dalam mengurangi tindak kriminal seperti curanmor.
Tak sedikit netizen yang menuntut agar kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini.
Beberapa bahkan menyampaikan harapannya agar barang-barang Konstantin dapat ditemukan dan dikembalikan, demi menjaga citra positif Indonesia di mata dunia.
Sementara itu, pihak kepolisian memastikan akan melibatkan teknologi serta informasi intelijen dalam mengusut kasus ini, sembari terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memantau kemungkinan pergerakan pelaku.
Berita Terkait
-
WNA Rusia di Palembang Jadi Korban Curanmor, Drone dan GoPro Raib
-
Sayang Dibuang! Ini Cara Benar Simpan Kue Basah Palembang Pasca Lebaran
-
Anti Gagal! 5 Langkah Mudah Simpan Cuko Pempek Pasca Lebaran
-
Darma Agung Club 41 Palembang Beroperasi Diam-Diam Meski Resmi Ditutup?
-
Pasca Penusukan Sadis, Izin Operasional DA Club 41 Palembang Dipertanyakan
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Antam vs UBS Juli 2025: Mana Emas Batangan Terbaik untuk Investasi Kilat?
-
Tipe Kaki Anda Netral, Overpronation atau Supination? Ini Cara Mengetahui Sepatu yang Cocok
-
Bukan Sekadar Gaya: Ini 5 Merek Kacamata Lari Terbaik yang Wajib Anda Punya
-
7 Kesalahan Fatal Pemula Saat Beli Sepatu Lari, Nomor 3 Paling Sering Dilakukan
-
Kursi Ampera Raib Lagi, Maling Lebih Cepat dari Pemerintah Jaga Ikon Wisata?