Penyebab utama disebabkan karena curah hujan tinggi, Palembang sering mengalami curah hujan ekstrem, terutama saat musim hujan.
Selain itu, Palembang juga memiliki drainase buruk yakni sistem drainase kota yang kurang memadai atau tersumbat oleh sampah menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir dengan cepat.
Penyebab lainnya, ialah pendangkalan sungai terutama Sungai Musi dan anak-anak sungainya, mengalami pendangkalan akibat sedimentasi, mengurangi kapasitas tampungnya.
Alih fungsi lahan juga menjadi penyebab karena perubahan lahan menjadi bangunan dan infrastruktur mengurangi daerah resapan air.
Banjir mengakibatkan kerugian ekonomi karena merusak rumah, toko, dan infrastruktur yang menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Banjir juga mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti transportasi, sekolah, dan pekerjaan.
Selain itu, banjir Palembang juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit, seperti diare, leptospirosis, dan infeksi kulit.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang Akhmad Bastari menegaskan bahwa permasalahan banjir di kota ini membutuhkan solusi yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Dari hasil pemetaan terdapat sekitar 43 titik rawan banjir, termasuk kawasan Sekip, Pipa Reja, Jalan R. Soekamti, Kecamatan Kemuning, Simpang Polda, Alang-Alang Lebar, serta Jalan Residen Abdul Rozak di Ilir Timur III.
Baca Juga: Lebaran Tanpa Macet? Tol Palembang-Betung Difungsikan Sebagai Jalur Alternatif Mudik
Pemerintah Kota Palembang telah menyiapkan langkah strategis jangka pendek dan panjang untuk mengatasi permasalahan ini, yang telah disampaikan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Dengan perbaikan infrastruktur serta optimalisasi sistem drainase diharapkan banjir yang selama ini kerap melumpuhkan aktivitas warga dapat diminimalisir secara bertahap, sehingga Palembang menjadi kota yang lebih tangguh terhadap ancaman genangan air di masa depan.
Pemkot Palembang berjanji akan segera mengimplementasikan sejumlah solusi untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut.
Apakah benar topografi Kota Palembang yang cenderung datar dan berada di bawah muka air pasang Sungai Musi menjadi faktor utama yang memperburuk masalah banjir.
Kondisi ini disebut diperparah dengan berkurangnya kapasitas drainase akibat penumpukan sampah serta maraknya bangunan yang menghambat aliran air.
Kombinasi dari faktor alam dan ulah manusia inilah yang menyebabkan air sulit mengalir dengan lancar, sehingga genangan terjadi lebih lama dan meluas ke berbagai wilayah.
Tag
Berita Terkait
-
Lebaran Tanpa Macet? Tol Palembang-Betung Difungsikan Sebagai Jalur Alternatif Mudik
-
Waktu Imsak 15 Ramadan 1446 Hijriah untuk di Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir
-
Saksi Ungkap Dokter Koas Dianiaya Tanpa Perlawanan oleh Sopir Pribadi Rekan
-
Waktu Berbuka Puasa di Palambang, Lubuklinggau, Prabumulih, dan Pagar Alam, 14 Ramadan 1446 H
-
Warga Palembang Wajib Tahu! Sistem Ganjil-Genap Segera Diterapkan, Ini Rute & Aturannya
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Peta Bioskop di Palembang: Dari Layar Premium hingga Tiket Paling Murah
-
Tak Sekadar Oleh-oleh, Ini Lokasi Pusat Songket dan Jumputan di Palembang
-
Gaji Minimum Pekerja Palembang Naik, UMK Jadi Rp4,19 Juta Mulai Januari
-
BRI Peduli Perkuat Kebersamaan Natal 2025 melalui Bantuan Puluhan Ribu Paket Sembako
-
Lahat, 'Surga' Seribu Air Terjun: Mana yang Paling Indah dan Layak Dikunjungi?