SuaraSumsel.id - Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan merupakan tradisi tahunan yang sarat dengan nilai sejarah sekaligus budaya. Cap Go Meh nan secara harfiah berarti "malam kelima belas" tahun baru Imlek, menandai puncak perayaannya.
Perayaan Tahun Baru Imlek pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar juga meriah di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Perayaan ini memiliki keunikan tersendiri yang terpusat di Pulau Kemaro, yakni sebuah pulau kecil di tengah Sungai Musi, Palembang.
Pulau Kemaro tidak hanya menjadi pusat perayaan Cap Go Meh, tetapi juga menyimpan legenda nan kemudian dihubungan dengan romantisme di kalangan masyarakat Palembang.
Konon, pada zaman dahulu, seorang putri Palembang bernama Siti Fatimah menikah dengan saudagar Tionghoa bernama Tan Bun An. Setelah pernikahan, Tan Bun An membawa Siti Fatimah ke Tiongkok. Saat kembali ke Palembang, mereka diberi hadiah tujuh guci yang ternyata berisi sayur sawi asin dan beberapa di antaranya berisi emas.
Baca Juga: Investasi Ekonomi Sumsel Tembus Rp70,92 Triliun, Serap 47.792 Tenaga Kerja
Namun, karena kecewa dengan isi guci yang dianggap tidak berharga, Tan Bun An membuangnya ke sungai. Setelah mengetahui bahwa guci tersebut sebenarnya berisi emas, Tan Bun An menyelam ke sungai Musi untuk mencarinya, namun ia tidak pernah kembali.
Diceritakan juga jika Siti Fatimah kemudian menyusul suaminya dengan melompat ke sungai, dan sebelum melompat, ia berpesan agar jika ada tanah yang muncul di sungai tersebut, maka ditandai sebagai makamnya.
Pulau kecil yang muncul di lokasi tersebut kemudian dikenal sebagai Pulau Kemaro.
Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro
Setiap tahun, Pulau Kemaro menjadi pusat perayaan Cap Go Meh di Palembang. Perayaan ini biasanya diisi dengan berbagai ritual keagamaan, atraksi budaya, dan hiburan rakyat. Salah satu tradisi yang khas adalah pemotongan kambing hitam di depan makam Siti Fatimah sebagai bentuk penghormatan terhadap legendanya.
Baca Juga: Satuko: Program Tukar Sampah dengan Tumbler dan Kopi, Langkah Kurangi Plastik
Selain itu, atraksi barongsai dan naga juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.
Antusiasme Perayaan Cap Go Meh Tahun 2025
Pada tahun 2025, perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro dirayakan lebih awal, yaitu pada 10 Februari 2025, meskipun secara resmi Cap Go Meh jatuh pada 12 Februari 2025. Hal ini karena kondisi pasang surut Sungai Musi dan telah menjadi sejak lama.
Panitia perayaan, Tjik Harun mengungkapkan jika perayaan lebih awal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk datang lebih awal ke Pulau Kemaro.
Persiapan perayaan tahun ini telah dilakukan, guna memudahkan akses ke Pulau Kemaro, panitia memasang jembatan ponton yang menghubungkan daratan dengan pulau. Jembatan ini dipasang pada 7 Februari 2025, sehingga pengunjung dapat berjalan kaki dari kawasan Sei Selayur ke Pulau Kemaro.
Selain itu, panitia juga menyediakan kapal tongkang gratis dari kawasan Pasar 16 Ilir pada 10 Februari mulai pukul 18.00 WIB dan 11 Februari mulai pukul 16.00 WIB untuk memfasilitasi pengunjung yang ingin beribadah dan merayakan Cap Go Meh di Pulau Kemaro.
Antusiasme masyarakat terhadap perayaan ini sangat tinggi. Pulau Kemaro tidak hanya dikunjungi oleh warga Tionghoa, tetapi juga oleh masyarakat umum dari Palembang dan daerah lain, bahkan dari luar negeri seperti Singapura. Perayaan ini telah menjadi salah satu agenda pariwisata tahunan yang menarik banyak wisatawan.
Dengan persiapan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro tahun 2025 berlangsung meriah dan khidmat, mencerminkan kekayaan budaya dan kerukunan antarumat beragama di Palembang.
Berita Terkait
-
Mudik Gratis 2025 Pemprov Sumsel, Tersedia Ribuan Tiket
-
Diprediksi Naik Lebih dari 40 Persen, XL Axiata Antisipasi Lonjakan Trafik saat Perayaan Cap Go Meh
-
Perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang dan Pontianak, Telkomsel Pastikan Jaringan Broadband dan Layanan Berkualitas
-
Mengintip Perayaan Cap Go Meh di Kawasan SCBD
-
Cap Go Meh 2025 Tanggal Berapa? Catat Tanggal dan Serunya Perayaan!
Terpopuler
- Jejak Hitam Razman Arif Nasution: Dipecat Kongres Advokat Indonesia, Gelar Pengacara Diragukan
- Sosok Soeharto Djojonegoro, Anak Bos OT Group Suami Caroline Riady yang Pulang Kerja Dijemput Helikopter
- Lolly Akan Dikirim ke Luar Negeri, Kondisi Mental Vadel Badjideh Bikin Publik Merinding
- Pengguna Keluhkan Biaya Perbaikan Toyota Innova Zenix Setara Mobil Baru, Ganti Satu Komponen Kena Rp 97 Juta
- Ucapan Menohok Irwan Mussry Soal Penampilan Maia Estianty: Murah Banget Kehidupan Kamu
Pilihan
-
Pemilik Pagar Laut Bekasi Minta Maaf, Aguan Kapan?
-
Prabowo Subianto Curhat Ada Pihak Ingin Memisahkan, Jokowi: Kami Sudah Lama...
-
Patrick Kluivert Ketiban Berkah Jelang Timnas Indonesia vs Australia
-
IKN Masih Jadi Primadona? Pemerintah Pastikan Promosi Investasi Jalan Terus
-
UMKM Tenggarong Bersiap! Pasar Ramadan 1446 H Digelar di Kawasan Kedaton Kesultanan
Terkini
-
Pulau Kemaro dan Siti Fatimah, Legenda Cinta Di Balik Cap Go Meh Palembang
-
Investasi Ekonomi Sumsel Tembus Rp70,92 Triliun, Serap 47.792 Tenaga Kerja
-
Askolani - Netta Indian Ditetapkan Sebagai Bupati-Wakil Bupati Banyuasin 2025-2030
-
PTBA Dukung UMKM, SIBA Rajut Bangkitkan Ekonomi Ibu Rumah Tangga
-
Satuko: Program Tukar Sampah dengan Tumbler dan Kopi, Langkah Kurangi Plastik