SuaraSumsel.id - Lina Mukherjee menyebut adanya oknum pengadilan Negeri Palembang yang meminta uang guna meringankan hukumannya. Pernyataan ini disampaikan Lina dalam YouTube gt.bodyshot yang dipandu oleh Grace Tahir. Lina mengaku dirinya diberi tahu oleh seorang wanita di pengadilan bahwa ada pihak yang siap ‘membantu’ dengan syarat uang pelicin.
Lina menceritakan awalnya ia diminta menyediakan uang Rp100 juta agar memudahkan kasus yang menjeratnya. Dalam ceritanya, Lina mengungkapkan pengalaman pertama menjalani hukuman di penjara. "Sebelum aku divonis, pertama kali aku masuk penjara aja ya, kalo orang Palembang itu (bilang) 'diurus tidak' pake bahasa Palembang, gitu. Aku tuh di sana enggak ngerti bahasanya. 'Kamu, kamu diurus', diurus apa?" ucapnya.
Lina Mukherjee menambahkan jika awalnya dirinya sangat polos menghadapi kasusnya tersebut, "Aku kan masih kayak polos-polos gitu ya. Ternyata ketika kalau nggak diurus hukumannya memang kuat-kuat, besar-besar." ucapnya.
"Aku dikasih tau cewek lah, ada di sana. 'Di sini ada orang loh, yang bisa kalau kamu ngeluarin ini (uang), nanti hukuman kamu bisa ringan'. Dikasih tahu, ditunjuk waktu di pengadilan itu. Jelas loh aku ngelihat dia," lanjutnya.
Lina Mukherjee memang khawatir jika dijatuhi hukuman berat karena banyak pegawai yang bergantung pada dirinya sehingga ia berinisiatif membayar oknum tersebut senilai Rp100 juta.
"Nah, asisten saya kan datang ya, sempat kunjungan di lapas, 'Beb, kayaknya kita usaha lah, enggak apa-apa bawa 100 juta aja. Terus habis itu bawalah tas-tas aku atau HP'. (Aku mikir) 'nanti kalau aku kelamaan (dipenjara) kayak apa?'," ucapnya menambahkan.
Sayangnya, usaha Lina Mukherjee tidak membuahkan hasil karena oknum tersebut meminta uang hingga Rp500 juta. "Jadi asisten aku tuh nemuin si orang, yang oknum pengadilan tadi. Dia bawa tas sama uang kayak 100 juta ya, 'bantulah, gitu, misalnya hukumannya janganlah berat'. Terus (oknum menjawab) '500 juta. Kalau nggak bisa, kita nggak sudi'," ucapnya dengan nada kesal.
Pernyataan ini menimbulkan spekulasi mengenai praktik yang diduga melibatkan oknum di lembaga peradilan. Namun, pihak Pengadilan Negeri Palembang membantah adanya praktik semacam itu dan meminta Lina untuk membuktikan ucapannya.
Juru bicara Pengadilan Negeri Palembang, Raden Zaenal Arief mengatakan pernyataan Lina berpotensi menimbulkan fitnah dan merusak citra pengadilan.
Baca Juga: Dikejar Polisi Dituduh Bawa Narkoba, Pengemudi Mobil Rekam Momen Menegangkan
Lina Mukherjee memang pernah dipenjara selama 2 tahun 3 bulan dan denda Rp250 juta dengan atas kasus penistaan agama. Ia ditahan di Lapas Kelas II A Perempuan Palembang, Sumatera Selatan
Tag
Berita Terkait
-
Dikejar Polisi Dituduh Bawa Narkoba, Pengemudi Mobil Rekam Momen Menegangkan
-
MK Putuskan Sebagai Pemenang Pilkada Palembang, Ratu Dewa: Alhamdulilah
-
Rp1,4 Triliun Digelontorkan! Jembatan Musi V Palembang Dikebut Hingga 2026
-
Menguak Kasus Penyekapan oleh Guru Olahraga di Palembang: Fakta dan Kronologi
-
Bank Sumsel Babel Raih SLE Award 2025, Bukti Kepercayaan Nasabah Kian Kuat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Buruan Standby! 20 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Segera Klik
-
10 Spot Foto Estetik untuk Liburan Low Budget ala Gen Z Palembang, Nomor 4 Lagi Viral
-
9 Mobil Bekas Rp 75 Jutaan yang Bisa untuk Harian, Keluarga, sampai Usaha
-
99 Proyek Fiktif Terbongkar, Publik Pertanyakan Pengawasan Wali Kota: Kok Bisa Lolos Semua?
-
Masih Heran Palembang Susah Maju? Ya Wajar, 99 Proyeknya Saja Diduga Fiktif!