SuaraSumsel.id - Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mencatatkan diri sebagai pionir dalam program Satu Data Desa Indonesia, sebuah inisiatif strategis yang diusung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan. Melalui koordinasi intensif yang dipimpin oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Muba, program ini bertujuan untuk menciptakan tata kelola desa yang transparan, akurat, dan responsif.
Salah satu terobosannya adalah implementasi Aplikasi Muba Survei Solusi, alat inovatif untuk pengumpulan data sektoral seperti stunting, kemiskinan, dan potensi desa.
Muba telah ditunjuk sebagai pilot project untuk program Satu Data Desa Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan. Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Muba melakukan koordinasi dan konsultasi untuk persiapan implementasi program tersebut.
Kadis Kominfo Muba Herryandi Sinulingga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pemerintah desa, dan pemangku kepentingan lainnya, sangat krusial. "Satu Data Desa Indonesia adalah langkah strategis untuk mendukung pembangunan berbasis data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Baca Juga: Butuh Rp986,9 Miliar, Infrastruktur Jalan Pelabuhan Tanjung Carat Dikebut?
Salah satu fokus koordinasi adalah penggunaan *Aplikasi Muba Survei Solusi*, yang berfungsi sebagai alat pengumpulan data sektoral di tingkat desa. Aplikasi ini akan mengumpulkan data penting seperti stunting, kemiskinan, pengangguran, dan potensi desa yang akan diintegrasikan dalam sistem Satu Data Desa.
Kesiapan Infrastruktur dan SDM
Dalam konsultasi tersebut, juga dibahas kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, dan mekanisme pengelolaan data sesuai dengan standar BPS. Moh Wahyu Yulianto, Kepala BPS Provinsi Sumatera Selatan berharap bahwa pelaksanaan program ini dapat meningkatkan efektivitas perencanaan pembangunan dan pelayanan publik.
Program ini sejalan dengan visi Kabupaten Muba untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan berbasis data yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan desa-desa di Muba akan menjadi lebih transparan, terukur, dan responsif terhadap kebutuhan warganya.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadikan Muba sebagai contoh sukses dalam penerapan Satu Data Desa Indonesia.
Baca Juga: Subsidi Berkurang, Transmusi Hanya Akan Operasikan Dua Koridor Ini di 2025
Berita Terkait
-
Hariz Azhar Bongkar Dugaan Pelanggaran HAM dan Orang Kuat di Balik Operasi Tambang PT GPU
-
Anomali Deflasi Beras di Tengah El Nino dan Kekeringan: Produksi November 2024 Lampaui Ekspektasi
-
Menertawai Standar Hidup Layak BPS Rp1 Juta Per Bulan, Driver Ojol: Buat Makan Aja Kurang!
-
Kemensos, BP Taskin, BPS dan Kementerian Terkait Sepakat Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal dari BPS
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
Terpopuler
- Pengakuan Host Kick Andy Menyesal Undang Gus Miftah: Mana Mungkin Kiai...
- Sosok KH Syarif Rahmat, Minta Pembuat Video Gus Miftah dan Penjual Es Teh Ditelusuri
- Ramadhan Sananta: Nathan Tjoe-A-On Dikeluarkan
- Thom Haye: Tim Ini Mulai Berantakan, Saya Seperti...
- Penyebar Pertama Video Gus Miftah ke Tukang Es Dicari, Clara Shinta Terseret
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Kalahkan Turki, Indonesia Lolos Final FIFAe World Cup 2024
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik Desember 2024
-
Daftar Barang dan Jasa yang Bebas PPN Meski Tarif Naik Jadi 12 Persen
-
Ini 2 Hoaks Besar yang Kerap Menerpa Freeport Indonesia
-
Freeport Indonesia Sulap Tailing Jadi Sumber Kehidupan Masyarakat Papua
Terkini
-
Pesta Drone dan Countdown Unik Sambut Tahun Baru 2025 di Palembang
-
Catahu 2024: Merawat Perjuangan HAM, LBH Palembang Refleksi 42 Tahun
-
Cara Pulihkan Password BRImo dari HP, Ini Caranya
-
UMP Sumsel Naik 6,5 Persen, Resmi Menjadi Rp3,68 Juta untuk Tahun 2025
-
Program Makan Bergizi di Palembang Disesuaikan: Dari Rp15.000 Jadi Rp10.000