SuaraSumsel.id - Ketegangan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) 2024 kian meningkat. Dua pasalon calon (paslon) saling lapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel di tahapan kampanye ini.
Pelaporan pun cukup beragam. Paslon nomor 1, yang merupakan paslon Herman Deru-Cik Ujang melaporkan keterkaitan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan komisioner BUMD atas dugaan kampanye terhadap paslon 3, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati.
Pelaporan yang terjadi awal bulan November tersebut juga mempersoalkan mengenai dugaan pemberian hadiah atau janji yang melebihi ketentuan kampanye yang berlaku.
Perwakilan paslon Herman Deru dan Cik Ujang, Muhammad Widad memastikan jika laporannya sudah masuk ke Bawaslu Sumsel.
Baca Juga: Gelaran CMSE 2024: #AkuInvestorSaham, Yuk Investasi!
Pada pekan ini, paslon nomor 3, Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati pun melaporkan keterlibatan senator atas dugaan turut melakukan kampaye untuk paslon nomor 1, Herman Deru-Cik Ujang.
Tim advokasi paslon 2, Muhammad Gustryan Gumay memastikan telah melaporkan paslon 1 dengan dugaan keterlibatan pejabat negara turut kampanye di Kota Palembang
"Di sosial media kita lihat ada salah seorang senator aktif yang notabenenya ikut dalam kampanye Paslon 01, yang harus kita sama-sama ketahui sepanjang tidak memiliki izin cuti dari lembaga terkait tidak boleh mengikuti kampanye Paslon yang ditentukan oleh KPU Sumsel,” katanya.
Bawaslu Sumsel sendiri mengungkapkan sudah menerima setidaknya lebih dari 25 laporan terkait dugaan pelanggaran pemilihan kepala daerah di wilayah Sumatera Selatan.
Untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur telah menerima mencapai lebih dari 4 laporan dengan dugaan keterlibatan ASN dan dugaan pelanggaran Pilkada lainnya.
Baca Juga: Dengan 10.000 BOPD, PEP Prabumulih Field Perkuat Ketahanan Energi Nasional
Berita Terkait
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
-
Naik Tinggi Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp 1,5 Juta/Gram
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?