SuaraSumsel.id - "Saya mengajar matematika SMA. Tapi banyak siswa saya yang tidak menguasai hitung dasar. Apakah saya harus mengajari mereka hitung dasar? Tidak mungkin. Sebab target kurikulum harus diselesaikan," ujar seorang guru matematika SMA menyampaikan dilema besar yang terus menghantuinya.
Dia menyampaikan hal itu dalam kegiatan perintisan "Sumatera Selatan Berantas Gagap Hitung" yang diselenggarakan oleh Alumni ITB dan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan dari tanggal 2 sampai 4 November 2024.
Apa yang disampaikan oleh guru tersebut mengkonfirmasi temuan Pusat Pengembangan Matematika Detik (PPMD) selama 10 tahun terakhir, dari 2014 sampai 2024.
Berdasarkan ratusan ribu data yang terekam secara online, yaitu menggunakan aplikasi ToSM (Test of Second Mathematics), gagap hitung mewabah di mana-mana, termasuk dialami siswa SMA/SMK bahkan mahasiswa.
Baca Juga: Heboh Tahanan Kabur atau Hanya Besuk Keluarga, Polisi Berbeda Pendapat
Sesuai kurikulum hitung dasar memang telah diajarkan sejak SD kelas rendah tapi faktanya sebagian besar masih terbata-bata menjawab soal sederhana seperti 2 + 7 dan 2 x 7 ketika mereka memasuki jenjang sekolah menengah (SMA).
Pandemi Covid 19 dan serbuan gadget membuat wabah gagap hitung semakin parah. Ringkasnya, wabah gagap hitung merupakan masalah besar yang seolah tidak bertuan.
Seharusnya hitung dasar menjadi tuntutan kurikulum kelas rendah (kelas 1, 2, 3), tapi pada saat itu fokus utama tertuju pada kemampuan baca-tulis.
Menginjak kelas atas (4,5,6) dan apalagi sekolah menengah, tuntutan bukan lagi hitung dasar melainkan pada penerapannya.
Secara ideal, sesuai petunjuk Kurikulum Merdeka, mereka yang mengidap gagap hitung setelah kelas 4 SD mengikuti program remedial teaching. Faktanya, program tersebut sangat sulit dijalankan alias tidak realistis.
Baca Juga: 9.697 Hektare Lahan di Sumsel Hangus Terbakar
Terobosan Kreatif
Mereka yang mengidap gagap hitung adalah "mayoritas diam". Ikatan Alumni ITB dan Dinas Perpustakaan Sumatera Selatan berusaha turut menyuarakan keresahan mereka dan gurunya. Selain itu, sambil menawarkan solusi terobosan berupa adopsi sistem ToSM (Test of Second Mathematics) yang merupakan buah karya alumni Teknik Industri ITB, Ahmad Thoha Faz.
Dalam sistem ToSM, guru SD kelas tinggi maupun SMP dan SMA tetap berfokus menjalankan kurikulum. Masalah hitung dasar cukup diberi waktu 10-15 menit per hari di sekolah sebagai "sarapan pagi" di jam ke-0 baik menggunakan lembar kerja maupun aplikasi ToSM.
Selanjutnya saat di rumah, mereka dapat bermain ToSM kapan saja. Oleh karena itu, kolaborasi sekolah (guru) dan rumah (orangtua) merupakan prasyarat penting dalam adopsi sistem ToSM.
Hal ini merupakan beberapa poin penting materi pelatihan ToSM, dengan pemateri langsung sang penemu ToSM Matematika Detik, bertempat di Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan.
Setelah itu, pada hari kedua, para peserta diajak terjun melakukan asesmen hitung dasar intuitif dengan ToSM bagi siswa SMA Negeri 3 Banyuasin 1 dan siswa dari sekolah lain di wilayah Banyuasin 1: SDN 10, SDN 19 dan SMPN 4.
"Gerakan Sumatera Selatan Berantas Gagap Hitung dengan ToSM menjawab kebutuhan kami selama ini. Oleh karena itu, kami berharap kegiatan ini terus berlanjut hingga gagap hitung teratasi dan numerasi mengalami peningkatan," kata Yusriati, M.Pd Kepala SMA Negeri 3 Banyuasin 1 selaku tuan rumah kegiatan hari kedua.
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Sanjo Palembang: Antara Modernisasi dan Warisan Leluhur, Mampukah Bertahan?
-
Lebaran Aman Bertransaksi, BRI Cegah Penipuan dan Kejahatan Siber
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan