SuaraSumsel.id - Di tengah ancaman kepunahan yang membayangi hutan hujan tropis Sumatera, sebuah inisiatif pelestarian muncul di kawasan Jakabaring Sport City Palembang. Taman Keanekaragaman Hayati menjadi sebuah oase hijau di tengah hiruk pikuk perkotaan, menjadi simbol harapan bagi upaya pemulihan ekosistem yang rusak.
Kerusakan kawasan hutan menjadi pengingat akan tantangan berat yang masih harus dihadapi saat ini.
UNESCO mengungkapkan mencapai 2,5 juta hektar hutan hujan tropis terancam punah yang tersebar di tiga Taman Nasional di Sumatera. UNESCO pun menyebutkan kawasan telah terdapat lebih dari 10.000 jenis tanaman, 200 jenis mamalia, dan 580 spesies burung yang 21 jenis nan merupakan endemik.
Salah satunya Taman Nasional disebutkan ialah Bukit Barisan yang berada di dataran tinggi selatan Pulau Sumatera. Di dataran rendah Sumatera, tepatnya di kawasan Jakabaring Sport City, pelestarian keanekaragaman tengah dihidupkan dengan Taman Keanekaragaman Hayati.
Baca Juga: Perjalanan Panjang Kilang Pertamina Plaju Menuju Perusahaan Energi Bersih
Taman Keanekaragaman Hayati dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mewujudkan hutan keanekaragaman hayati nan berada kawasan lahan basah rawa.
Dengan karakter lahan basah, Pemerintah daerah mengalokasikan 5 hektar (Ha) yang dialokasikan 87 persen sebagai area hijau, 3 persen sebagai daerah rendaman dan sisanya 10 persen guna pembangunan infrastrukturnya.
Hutan tropis di lahan rawa basah ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Aktivis Hutan Kita Institute (HaKI) di Palembang, Adios Syafitri menerangkan pentingnya keanekaragaman hayati sebagai penanda lingkungan nan seimbang.
Setiap spesies yang ada di bumi, memiliki peran dalam menjaga keseimbangan lingkungan yang selama ini juga berperan pada sektor ekonomi sebagai penyedia sumber daya alam seperti makanan, obat-obatan dan peran lingkungan lainnya.
Baca Juga: Ekowisata Belanting River Tubing Bawa PGE Lumut Balai Raih Penghargaan
“Hal ini kenapa, perlunya mengembalikan situasi alam yang seimbang, karena ada ketergantungan antar antar spesies seperti manusia pada alam lestari guna memenuhi kebutuhan hidup. Sumber daya alam seperti air bersih, pangan dan bahan industri juga sebenarnya berasal dari keanekaragaman hayati yang telah ada selama ini,” ucapnya.
Sehingga, Ia mengingatkan jika tidak ada upaya menjaga keanekaragaman hayati maka resiko kehilangan makin banyak spesies sekaligus ancaman bencana lingkungan akan terus terjadi di Sumsel.
“Keanekaragaman memberikan arti setiap spesies berperan penting dalam keseimbangan ekosistem, saling berkait pada rantai makanan, kondisi lingkungan sampai polinasi tanaman, jika satu spesies punah, akan memberikan efek domino dengan merugikan ekosistem secara keseluruhan termasuk pada manusia,” ucapnya menjelaskan kepada Suara.com.
Pentingnya keanekaragaman membuat Pj Gubernur Sumsel Elan Setiadi juga berharap akan semakin banyak jenis tumbuhan endemik yang dihidupkan di kawasan telah diperuntukkan konservasi tumbuhan dan hewan sebagai upaya pelestarian lingkungan dan alam.
Dalam keputusan Gubernur Sumsel bernomor 418 tahun 2021 bertanda tangan mantan Gubernur Herman Deru disebutkan lahan 5 hektar di kawasan Jakabaring Sport City ditujukan melestarikan berbagai spesies lokal dengan ancaman kelestarian nan juga digunakan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan penambahan tutupan vegetasi.
“Ini kewajiban Pemerintah nan tidak bisa juga dilakukan sendiri, karena itu butuh kerjasama banyak pihak sebagai bentuk sinergitas membangun daerah berdampak lingkungan,” ujarnya.
Taman keanekaragaman hayati juga sejalan instruksi Presiden nomor 1 tahun 2023 mengenai pengarusutamaan pelestarian dalam pembangunan berkelanjutan melindungi habitat tumbuhan dan satwa dan peranan alam di dalamnya. “Taman ini nantinya akan menjadi ikon Taman Keanekaragaman Hayati kebanggaan,” ucapnya.
Elen juga mengapresiasikan dukungan dunia usaha, Kilang Pertamina Internasional (KPI) Plaju pada kawasan yang direncanakan akan diperluas menjadi 20 hektar ini.
General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Plaju Yulianto mengungkapkan jika pihaknya akan terus bersinergis pada pembangunan berkelanjutan. Taman Keanekaragaman ini sebagai upaya kolektif mewujudkan komitmen mendukung tujuan perusahaan keberlanjutan.
“Sejalan dengan upaya Pertamina pada target menekan misi NZE 2060, sebagai entitas bisnis kami pun bersinergis di lingkungan dalam kilang dan sekitarnya,” ucapnya.
Di taman akan ditanam total 55 spesies pohon langka yang terdiri dari 30 spesies tanaman utama yang terancam punah dan 25 spesies tanaman pendukung seperti pohon Geronggang (Cratoxylum Arborescens), Meranti (Shorea), Tembesu (Fragea Fragrans), Belangeran (Shorea Balangeran), dan Ramin (Gonystylus Bancanus).
Karena berada di kawasan rawa maka metode penanaman dengan sistem gundukan yang menyesuaikan dengan tinggi genangan serta pasang surut genangan air. Proses pemeliharaan tanaman akan dilakukan pemupukan yang alam bersumber dari kompos blok yang dibuat secara alami dan ramah lingkungan.
Dalam perawatan vegetasinya, akan ada kerjasama dikelola antar pemerintah, pengelola Jakabaring Sport City (JSC) dengan payung hukum, Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumsel.
Taman ini diberi nama Taman Kehati, yang seiring dengan mandat Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 3 tahun 2012, tentang Taman Keanekaragaman Hayati,
“Kilang Pertamina Plaju dalam hal ini juga mendukung terwujudnya pilar Environmental, Social & Governance (ESG), terutama dalam aspek Environment atau lingkungan,” ucap Yulianto.
Kilang Pertamina Plaju juga fokus pada beberapa program pelestarian keanekaragaman hayati serupa, di antaranya Riset & Konservasi Ikan Belida (Chitala Lopis) yang hingga saat ini telah dikonservasi sebanyak 154 ekor, penangkaran Rusa sebanyak 33 ekor dengan 32 ekor rusa totol dan seekor rusa Sambar.
Selain itu, juga melaksanakan konservasi Gajah Sumatera yang berjumlah 28 ekor gajah serta penanaman 4.663 pohon dari 104 spesies yang ada guna mendukung program penghijauan pada wilayah Komplek Pertamina.
Berita Terkait
-
Jaringan Pipa BBM Pertamina di Plumpang Bocor, Disebut Akibat Galian PAM Jaya
-
Proyek Strategis Nasional Terminal LPG Bima Selesai, Perkuat Distribusi LPG untuk Masyarakat NTB
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Replikasi Bank Sampah Lampion di Kawasan Padat Penduduk
-
Gotong Royong Bangun Jargas, Solusi Kurangi Beban Subsidi Energi Lewat Optimalisasi Gas Domestik
-
Pertamina Lubricants Mulai Produksi Pelumas di Eropa, Gandeng Maxprom
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Gaya Hidup Sehat, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Bank Sumsel Babel Raih Gold Rating dalam Asia Sustainability Reporting Rating 2024
-
Gunung Dempo Erupsi Lagi! Semburkan Abu Vulkanik hingga 200 Meter
-
Ngeri! Anak di Bawah Umur Jadi Korban Perdagangan Manusia di Palembang
-
Viral Video Pengemasan Sembako di Kantor Parpol Sumsel, Ini Kata Bawaslu