Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 23 Oktober 2024 | 23:31 WIB
Sejumlah penumpang menunggu kedatangan rangkaian kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (9/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumsel.id - Wajah transportasi di Pemerintahan Joko Widodo dan Maaruf Amin telah mengalami transformasi besar-besaran. Upaya pemerintah untuk mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik semakin terasa hasilnya setidaknya dalam lima tahun terakhir.

Kini, masyarakat mulai beralih dari kendaraan pribadi ke pilihan yang lebih praktis dan efisien seperti KRL, TransJakarta, MRT, LRT, hingga JakLingko. Dengan jaringan yang semakin luas, dari perumahan hingga pusat kota, warga Jakarta kini dimanjakan oleh kemudahan dan kenyamanan perjalanan yang lebih singkat, bebas macet, dan terintegrasi penuh.

Semua fasilitas ini tersedia mulai dari lokasi-lokasi perumahan warga, sehingga masyarakat bisa menggunakan moda transportasi sejak keluar dari rumah menuju ke tempat kerjanya.

Keuntungan lain dari penggunaan moda transportasi publik adalah adanya jalur khusus bagi TransJakarta. Tentu, KRL, MRT, dan LRT demikian juga, sehingga memungkinkan mobilitas warga lebih dinamis.

Baca Juga: Menyewa Senjata Api untuk Merampok Indomaret, Tiga Residivis Ini Akhirnya Ditangkap

Menurut BPS DKI Jakarta, sepanjang Januari 2024, total perjalanan MRT Jakarta mencapai 8.241 perjalanan, meningkat 1,44 persen dibandingkan Desember 2023 (m-to-m) dan meningkat 2,56 persen dibandingkan Januari 2023 (y-on-y). Jumlah penumpang MRT Jakarta pada Januari 2024 mencapai 3.143.854 orang, meningkat 3,54 persen dibandingkan Desember 2023 (m-to-m) dan mengalami peningkatan 23,76 persen dibandingkan Januari 2023 yoy.

Total perjalanan LRT Jakarta mencapai 6.324 perjalanan, turun 0,41 persen dibandingkan Desember 2023 (m-to-m), namun meningkat 2,16 persen dibandingkan Januari 2023 yoy. Jumlah penumpang LRT Jakarta sepanjang Januari 2024 sebesar 96.837 orang, turun 1,60 persen dibandingkan Desember 2023 (m-to-m), namun mengalami peningkatan 33,71 persen dibandingkan Januari 2023 yoy.

Total bus Transjakarta yang beroperasi sepanjang Januari 2024 mencapai 4.395 unit, naik 0,90 persen dibandingkan Desember 2023 (m-to-m) dan meningkat 14,07 persen dibandingkan Januari 2023 yoy.

Sepanjang Januari 2024, jumlah penumpang Transjakarta mencapai 30.934.491 orang, meningkat 6,83 persen dibandingkan Desember 2023 (m-to m) dan mengalami peningkatan 54,66 persen dibandingkan Januari 2023.

Beruntung sekali bagi Rina (41). warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini merasa sangat terbantu dengan kehadiran TransJakarta. Walau ia harus naik ojek online menuju halte terdekat, namun ia mengatakan, waktu tempuh ke kantornya, di bilangan Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, terbilang cepat.

Baca Juga: Tantangan Stunting hingga Pendidikan Bikin Debat Walikota Palembang Memanas

"Paling lama, waktu yang saya habiskan di jalan cuma 45 menit. Paling lama 1 jamlah. Waktu paling lama ini biasanya untuk jam pulang, karena masyarakat terkesan berbarengan untuk jam pulang kantor," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Transportasi Umum di Jakarta Pangkas Waktu lebih Singkat. (Suara.com/Aldie)

Begitupun bagi penumpang lain, Indra (38). Lelaki yang tinggal di Ciledug, Tangerang ini mengatakan, ia kini bisa menikmati perjalanan dengan moda transportasi umum dengan lebih nyaman. Ia sudah berani meninggalkan motornya dan beralih ke TransJakarta, karena perjalanan dirasa lebih aman dan nyaman.

"Saya tinggalkan motor saya di lokasi parkir halte terdekat dan saya naik Transjakarta. Lebih baik begini, daripada saya harus naik motor sampai Jakarta Kota," ujarnya.

Indra sudah 2 tahun bekerja di bilangan Olimo, Jakarta Barat.

Sebelum ia yakin pada moda transportasi ibu kota, Indra naik motor pulang pergi ke lokasi kerjanya hingga ke tempat tinggalnya. Ia bisa membutuhkan waktu hingga 4 jam, belum kalau terdapat halangan berupa kemacetan atau hujan.

Di halte terdekat TransJakarta, Indra naik menuju kawasan Blok M dan berganti dengan TransJakarta dengan arah kantornya. Ia bisa juga memilih moda MRT dan dilanjutkan TransJakarta.

"Dengan naik kendaraan umum, tenaga saya lebih terjaga. Kendaraan umum tak seperti dulu lagi, kini lebih nyaman dan aman, sehingga saya nggak keberatan," ujarnya.

Load More