Peran Sungai Lematang setidaknya menghidupi dengan mengalir melintas pada lima kota dan kabupaten di Sumsel, yakni dari Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, kota Prabumulih dan kabupaten Muara Enim.
Budiono mengungkapkan luasan hutan adat Tebat Benawa mencapai 336 hektar (ha). Nama Tebat Benawa berasal dari kata Tebat atau danau kecil yang terdapat di hutan tersebut, sementara Benawa adalah nama pohon endemik yang hanya bisa dijumpai di hutan tersebut.
“Pohon Benawa ini diceritakan secara turun temurun, jumlahnya hanya ada 1 dengan usia berpuluh tahun dan ukurannya sangat besar,” ucapnya.
Di hutan adat ini terdapat tiga mata air, yakni mata air Ringkeh, Ayek Puding dan Basemah, yang kemudian ketiganya mengalir ke Sungai Lematang. Hutan adat Tebat Benawa yang berada di kaki Bukit Patah disebutkan sejak tahun 1940 an sampai 1950 an mulai ditata untuk dialirkan ke pemukiman warga dusun.
Baca Juga: Eks JI Sumsel Evaluasi Paham Radikalisme, Komitmen Kembali ke NKRI
“Di Tebat (danau kecil), warga memelihara ikan, yang diperbolehkan diambil warga untuk dimakan,” ujarnya.
Di hutan ini diungkapkan Budiono masih banyak menyimpan pohon-pohon endemik iklim tropis. Seperti jenis pohon Medang, Rasamala, Meranti, sampai Kayu Lanang yang biasa digunakan sebagai pondasi dan bangunan rumah.
“Banyak pohon yang ada di hutan ini, ada nama pohon jika bahasa daerah seperti pohon Tenam, Cemage, Mampat dan pohon-pohon asli (endemik)” ujarnya.
Hutan Adat Dijaga Puyang
Budiono menceritakan kerusakan hutan adat cenderung dilakukan warga datangan, mereka merambah dengan membuka hutan-hutan adat (hutan larangan), untuk berkebun. Peristiwa ini pernah terjadi antara tahun 1990 an atau di sekitar 1992.
Baca Juga: Fraksi-fraksi DPRD Prov Sumsel Sampaikan Pandangan Umum Raperda APBD TA 2025
Saat perambah datang dan merusak hutan adat, warga dengan cepat meresponnya. Warga desa pun menggelar rapat guna memberikan sanksi yang bertahap. Sanksi awalnya ialah berupa teguran langsung kepada masyarakat perambah tersebut, namun sayangnya teguran ini malah tidak diindahkan.
“Yang merusak, warga luar desa (datangan) mereka mencari lahan bertanam. Kami sepakat menegur, namun kemudian kami menindak dengan merusak langsung kebun mereka. Kami yakin jika dibiarkan akan semakin banyak yang datang dan merusak,” ucapnya tegas.
Beruntungnya setelah lahan dirusak warga maka masyarakat perambah pun pergi dengan sendirinya. “Kami membiasakan agar lebih berani mencegah demi adat dan lingkungan desa yang lestari. Karena kerusakan hutan adat akan membuat kerusakan pada banyak wilayah, bukan hanya desa Tebat Benawa dan pemekarannya desa Rempasai, karena hutan adat ini sumber penghidupan Basemah,” ujarnya menjelaskan.
Setelah peristiwa ini pun mendekati tahun 2004 sempat terjadi konflik Harimau Sumatera. Saat itu, Harimau Sumatera menyerang salah seorang perambah yang ingin membuka lahan di hutan adat untuk bertanam. “Kejadian ini makin membuat warga desa yakin, jika hutan adat pun dijaga puyang Harimau Sumatera jika tidak patuh,” ujarnya.
Selain pohon endemik, hutan adat juga ditemui rotan sebagai vegetasi tutupan hutan. Rotan dan bambu ini pun diolah untuk kebutuhan rumah tangga, seperti wadah biji kopi, piring, gelas, tas, wadah ikan, keranjang, tudung saji.
Lekat Kenyakinan Dijaga Sesepuh
Berita Terkait
-
Eks JI Sumsel Evaluasi Paham Radikalisme, Komitmen Kembali ke NKRI
-
Fraksi-fraksi DPRD Prov Sumsel Sampaikan Pandangan Umum Raperda APBD TA 2025
-
BPBD Sumsel Laporkan 1.098 Titik Panas dalam 2 Pekan, Ancam Kesehatan
-
Kejati Tetapkan Tiga Tersangka Korupsi Mega Proyek LRT Sumsel
-
Hutan, Kopi, dan Perempuan :Trilogi Kehidupan di Basemah Sumatera Selatan
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
5 Desain Rumah Minimalis dengan Rooftop yang Stylish dan Fungsional
-
5 Rekomendasi Desain Taman Depan Rumah Subsidi yang Estetis dan Hemat
-
STOP KREDIT! Ini Cara Beli Mobil Pertama Tanpa Riba dan Utang
-
Daftar 10 Link DANA Kaget Terbaru 4 Juli 2025, Cari Cuan Tetap Waspada Penipuan Saldo Digital!
-
Hemat Jutaan! Ini Dia Trik Jitu Bangun Rumah Tipe 36 dari Nol Tanpa Ngutang!