SuaraSumsel.id - Hutan adat Tebat Benawa nan berada kota Pagar Alam Sumatera Selatan (Sumsel) membawa berkah tersendiri bagi masyarakatnya. Lebih dari sekadar kawasan hutan, Tebat Benawa menjadi sumber penghidupan dengan daya tarik wisata sekaligus geliat ekonomi.
Melalui pengelolaan hutan adat, masyarakat hidup berdampingan secara harmonis melalui pengelolaan hutan adat lestari dengan berhasil menciptakan model pembangunan berkelanjutan nan menarik.
Dengan menjaga kelestarian hutan, mereka tidak hanya melindungi sumber mata air dan keanekaragaman hayati, tetapi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui produksi kopi berkualitas dan pengembangan ekowisata.
Kisah sukses Tebat Benawa membuktikan bahwa konservasi lingkungan tidak hanya penting untuk masa depan, tetapi juga dapat menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Salah satu yang baru diresmikan ialah Rumah Produksi Kopi Ringkeh. Program ini merupakan kolaborasi melibatkan perusahaan pupuk PT Pusri Palembang, Gerai Hutan, kelompok masyarakat perempuan desa sekaligus lembaga Inagri dan Tanisani.
PT Pusri Palembang nan merupakan anggota holding PT Pusri Indonesia (Persero) memiliki program pemberdayaan masyarakat berupaya mengedepankan value (nilai) pada lingkungan, sosial, serta ekonomi masyarakat. Program ini bernama program Kopi Tebat Benawa.
Bersama dengan masyarakat, perwakilan Gerai Hutan, Aidil Fikri mengatakan program Corporate Social Value (CSV) merupakan pemberdayaan dilakukan dengan mengedepankan nilai (value) atas saling hubungan antara masyarakat dan perusahaan.
“Program ini membuat masyarakat lebih berdaya dengan apa yang telah dihasilkan selama ini. Pemberdayaan CSV mengupayakan komoditas kopi sebagai salah satu komoditas yang dihasilkan memiliki nilai lebih. Tidak hanya kopi, namun juga komoditas lainnya seperti sayuran dan buah,” ucapnya saat peresmian Rumah Produksi Kopi Tebat Benawa belum lama ini.
Desa (Dusun) Tebat Benawa, Kelurahan Penjalang Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam berada di sekitar hutan adat. Di dusun ini, masyarakat mengupayakan tanaman kopi sebagai salah satu sumber penghidupan ekonomi selain sayuran dan lainnya.
Baca Juga: Video Art Sastra Tutur Teater Potlot: Perpaduan Seni dan Lingkungan nan Menginspirasi
Masyarakat di desa ini pun menjaga hutan Tebat Benawa sebagai hutan adat nan menyediakan sumber air bagi tanaman dan kebutuhan bagi masyarakat. “Dengan masyarakat berdaya akan mampu menciptakan nilai lebih (ekonomi) atas komoditas yang dihasilkan maka hutan adat akan terus terjaga kelestariannya,” ujarnya menjelaskan.
Karena itu, Aidil menekankan perlunya mengkolaborasikan nilai dari perusahaan dan masyarakat agar saling memberikan manfaat lebih kepada kedua pihak dalam menjalankan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan. Saat ini, Kopi Tebat Benawa mulai dijual di Pulau Jawa, seperti Jakarta hingga Cirebon.
Berdayakan Perempuan Desa
Program CSV ini melibatkan 30 orang yang merupakan kelompok wanita yang tergabung dalam kelompok usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Hutan Adat Mude Ayek, Tebat Benawa.
Ketua kelompok Surainah menceritakan perempuan Desa Tebat Benawa memiliki waktu yang cukup luang saat bertani kopi. Setidaknya waktu sibuk mereka hanya di kisaran bulan Juni hingga Agustus atau dikenal musim panen kopi.
“Selebihnya kami hanya berkumpul silaturahmi, mengelola kopi secara tradisional sebelum dijual ke pengepul. Keinginan kami terwujud sejak makin banyak yang membantu dalam mengelola produk lanjutan kopi. Seperti halnya PT Pusri yang membantu mesin, Tanisani yang mengajarkan membuat olahan sabun dari ampas kopi, minyak badan (body oil) dari biji kopi,” ucapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Video Art Sastra Tutur Teater Potlot: Perpaduan Seni dan Lingkungan nan Menginspirasi
-
Mantan Pejabat Pemprov Richard Cahyadi Ditetapkan Tersangka Korupsi
-
Insentif RT/RW Palembang Naik Rp1 Juta, Pemkot Gelontorkan Rp5 Miliar Per Bulan
-
Viral! Detik-Detik Siswa SMA Ogan Ilir Panjat Tiang Bendera Saat Upacara HUT RI
-
Kostum Adat Meriahkan Karnaval HUT RI di 5 Ulu, Bhinneka Tunggal Ika di Setiap Langkah
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
Buruan! Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Bagi-Bagi Rp200 Ribu Tanpa Syarat Ribet
-
Jangan Menyesal, Pemutihan Pajak Kendaraan Sumsel 2025 Segera Berakhir!
-
Sisa 7 Hari! Belanja Susu UHT di Alfamart Dapat Cashback Rp5.000
-
BRI Bukakan Peluang Baru, Fashion Karya Anak Muda Bali Dikenal Lebih Luas
-
Sinergi Pemprov Sumsel dan BRI: Koperasi Desa Merah Putih Didorong Jadi Penopang Ekonomi