Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 09 Agustus 2024 | 11:14 WIB
Ilustrasi kopi Robusta. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumsel.id - Bumi Besemah atau Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu kota penghasil kopi Robusta terbaik. Dengan luas area 8.074 hektar (ha) yang berasal dari lima kecamatan di Pagaralam.

Belum lama ini, Kopi Robusta asal Pagaralam berhasil meraih penghargaan Internasional atas cita rasanya dalam ajang kontes kopi dunia ‘agency for the poization of the agricultural product avip gment product 2020’ di Prancis.

Ketua Dewan Kopi Sumsel M Zain Ismed mengatakan keberhasilan kopi Pagaralam unggul bersaing di antara 130 produk yang dikirimkan 15 negara produsen kopi di dunia.

"Kopi Pagaralam yang berjenis Robusta ini dipilih karena memiliki keunggulan dari rasa berupa strong Bitter atau rasa pahit yang unik didapatkan karena tanaman kopinya ditanam di ketinggian 1.000 hingga 1.400 meter di atas permukaan laut yang berdampingan dengan jenis tanaman lain seperti cengki kayu manis dan petai dan lainnya," ucapnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.

Baca Juga: HLM TPID, Komitmen Bersama Tekan Inflasi dan Entaskan Kemiskinan Sumsel

Kopi Robusta asal Kota Pagaralam, Sumatera Selatan telah berhasil meraih penghargaan Internasional atas cita rasanya dalam ajang kontes kopi dunia ‘agency for the poization of the agricultural product avip gment product 2020’ di Prancis.

Seperti diketahui tanaman kopi ini menyerap saripati tanaman yang ada di sekitarnya dengan rasa unggul jika kopi Pagaralam telah melalui proses pembuatan higienis mulai dari pemetikan, perendaman, penjemuran, penggorengan atau rosting, dan penyortiran.

Kota Pagaralam telah memberdayakan sambung pucuk atau stek kopi sejak tahun 2019 hingga 2023 dengan capaian rekor Museum Rekor Dunia Indonesia atau Muri.

Sambung pucuk tanaman kopi terbanyak tahun 2021 sebagai tindak lanjut Pemerintah Kota Pagaralam pada tahun 2024 melalui Dinas Pertanian telah memulai mendistribusikan kembali bantuan sebanyak 320.000 batang sambung pucuk atau stek kopi kepada 40 kelompok wanita tani yang tersebar di lima kecamatan di Kota Pagaralam pada 27 April 2024.

Program sambung pucuk atau stek kopi ini telah terbukti berhasil meningkatkan produktivitas hasil perkebunan kopi dan telah mensejahterakan petani kopi di Kota Pagaralam.

Baca Juga: Waspada! Aktivitas Vulkanik Gunung Dempo Meningkat, Pendaki Dilarang Mendekat Radius 1 KM

Load More